SuaraJatim.id - Niat Puasa Arafah sebelum merayakan Idul Adha. Sebelumnya kita dapat menjalankan puasa arafah.
Hari raya Idul Adha menjadi salah satu lumbung pahala bagi siapapun yang menyambutnya dengan suka cita.
Di mana salah satu ladang pahala itu terletak pada keutamaan puasa sunnah Idul Adha, puasa arafah.
Berikut bacaan latin niat puasa arafah dan artinya:
Baca Juga:Bikin Daging Tidak Prengus! Resep Bumbu Sate Kambing Gurih dan Empuk
Nawaitu Shauma Ghadin 'an ada'i sunnati Arafah lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat pasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT".
Selain puasa di tanggal 9 Dzulhijjah atau tepat sehari sebelum perayaan Idul Adha, pelaksanaan ibadah puasa di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah juga diutamakan.
Rangkaian puasa sunnah sebelum Idul Adha sendiri di awali dengan puasa Dzulhijjah pada tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah. Setelah itu dilanjutkan puasa Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah dan diakhiri dengan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Anjuran berpuasa Arafah ini juga sesuai dengan sabda Nabi Muhhamad SAW yang diriwayatkan oleh hadist Muslim:
Baca Juga:TERBARU Tata Cara Puasa Senin Kamis Sunah Nabi Muhammad
"Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu" (HR Muslim).
1. Menghapus Dosa 2 Tahun
Dilansir dari muslim.or.id, sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Tirmizi disebutkan bahwa Puasa Arafah akan menghapuskan dosa satu tahun sebelum dan satu tahun sesudah puasa
"Puasa hari Arafah menghapuskan dosa dua tahun, yaitu tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya. Puasa Asyura' menghapuskan dosa tahun sebelumnya," (Hadis riwayat jamaah kecuali Bukhari dan Tirmizi).
2. Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah
10 hari pertama Bulan Dzulhijjah merupakan hari istimewa bagi umat muslim, karena Allah SWT sangat mencintai amal-amal sholeh yang dikerjakan pada 10 hari tersebut seperti hadist berikut:
“Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu: Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya: Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah? Beliau menjawab: Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun." (HR. Imam Bukhori).
Demikian informasi mengenai niat puasa arafah dan keutamaannya.
(Hillary Sekar Pawestri)