SuaraJatim.id - Sejumlah 10 penumpang peristiwa perahu tenggelam di Sungai Bengawan Solo, persisnya perbatasan Kecamatan Rengel, Tuban dan Kecamatan Kanor, Bojonegoro berhasil diselamatkan, Rabu (3/11/2021).
Berapa jumlah pasti korban kecelakaan perahu penyeberangan itu belum diketahui. Otoritas setempat masih melakukan pendataan.
Penyelamatan para korban oleh para penambang pasir dibantu warga berlangsung dramatis. “Setelah perahunya itu tenggelam saya langsung berteriak meminta tolong. Kan memang di sini banyak orang berkerja,” terang Nur, salah satu warga yang tinggal di tepi Sungai Bengawan Solo, Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban mengutip dari Beritajatim.com jaringan Suara.com.
Para penambang pasir bergegas mengambil perahu untuk menolong para korban yang posisinya masih mengapung terbawa arus sungai.
Baca Juga:Perahu Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Diduga Kelebihan Muatan
“Yang diselamatkan itu tadi sudah ada 10 orang, yang 8 orang dibawa ke Rengel dan yang 2 orang di bawa ke Bojonegoro. Tadi langsung ada tiga perahu yang ikut menyelamatkan,” sambungnya.
Berdasar data yang terhimpun, masih ada 8 orang penumpang belum ditemukan dan saat ini masih dalam proses pencarian. Selain para penumpang nahkoda dari perahu penyeberangan Bengawan Solo yang diketahui bernama Kasian (60), warga Desa Sembung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro juga masih belum ditemukan.
Sementara, Noviandi (30) salah satu penumpang perahu yang berhasil selamat menuturkan dirinya menyelamatkan seorang balita yang ikut terseret arus sungai Bengawan Solo.
“Saya tadi berusaha untuk tetap tenang dan berenang ikut arus. Saat itu juga ada anak kecil yang saya tarik,” kata Noviandi, pemuda asal Sidorejo, Kota Tuban setelah berhasil selamat dari tragedi tersebut.
Baca Juga:Puluhan Penumpang Perahu Penyeberangan Tenggelam di Sungai Bengawan Solo