SuaraJatim.id - Kota Madiun menetapkan siaga bencana hidrometeorologi, termasuk menyiapkan kebutuhan logistik dan dapur umum.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan segala kebutuhan telah disiagakan di pos pantau bencana yang didirikan di kawasan Embung Pilangbango, Kelurahan Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo.
"Dapur umum siap, logistik juga siap. Kalau semuanya siap, harapannya penanganan bisa cepat," ujar Wali Kota Maidi mengutip dari Antara, Kamis (18/11/2021).
Wali Kota Maidi merinci, ada sekitar 1 ton beras yang telah disiapkan untuk keperluan dapur umum. Kemudian, ada makanan kaleng, mie instan, dan makanan cepat saji lainnya.
Baca Juga:5 Makanan Khas Madiun Terpopuler, Ada Nasi Jotos, Apaan Tuh?
Maidi tidak ingin kebutuhan vital baru tersedia setelah bencana datang. Hal itu, menurutnya, akan menghambat proses penanganan bencana.
Sedangkan untuk peralatan penanganan bencana, pihaknya sudah menyiapkan perahu karet, tali, pelampung, hingga mesin pemotong kayu.
Dijelaskannya, potensi bencana hidrometeorologi di Kota Madiun tidak hanya banjir. Tetapi juga pohon tumbang. Petugas juga telah disiapkan dengan sejumlah pelatihan sebelumnya.
Di wilayah timur Kota Madiun yang rawan banjir, juga sudah terpasang rambu-rambu evakuasi. Hal itu diharapkan semakin memudahkan masyarakat jika bencana benar-benar melanda.
"Kota kita berada di dataran rendah. Kita harus waspada air kiriman. Baik itu dari timur (lereng Gunung Wilis), selatan (Ponorogo), maupun barat (Bengawan Solo). Semua sudah kita siapkan, namun kita semua berharap mudah-mudahan bencana tidak datang," kata dia.
Baca Juga:Cilacap Dilanda Bencana Banjir, 50 Warga Terpaksa Mengungsi
Pihaknya menambahkan antisipasi dan kesiapsiagaan bencana tersebut dilakukan menyusul peringatan BMKG tentang potensi intensitas curah hujan pada musim ini yang diprediksi lebih tinggi akibat dampak fenomena La Nina.
Untuk itu, Pemkot Madiun terus melakukan antisipasi dengan berbagai upaya. Selain siaga logistik dan sarana, pemkot juga melakukan pengerukan sungai, perbaikan saluran, dan pemangkasan pohon. (Antara)