Di pelajaran sejarah selama sekolah mungkin kita pernah mendengar bahwa masuknya Islam ke Nusantara, terutama Tanah Jawa, memang dibawa oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim bersamaan dengan Fatimah Binti Maimun. Tokoh lain yang tidak kalah berjasa dalam sejarah Kabupaten Gresik adalah Nyai Ageng Pinatih. Nyai Ageng Pinatih adalah seorang syahbandar yang menguasai Gresik pada saat itu.
Hubungan Sunan Giri dan Gresik

Nyai Ageng Pinilih adalah seorang syahbandar yang kaya raya, dirinya adalah seorang janda yang di kemudian hari membesarkan seorang bayi yang ditemukan oleh para pelaut yang menjadi anak buah Nayi Ageng Pinilih. Bayi ini berasal dari Blambangan, Kota Banyuwangi saat ini, dan dihanyutkan di lautan oleh orang tuanya. Bayi yang dipungut oleh Nyai Ageng Pinilih ini diberi nama Jaka Samudra, ketika dewasa dia diberi gelar Raden Paku.
Raden Paku kemudian ditunjuk untuk menjadi pemerintah sebuah daerah bernama Giri Kedato. Dari daerah inilah, Raden Paku kemudian semakin dikenal oleh banyak orang dengan nama Sunan Giri. Sunan Giri kemudian menggantikan peran Syekh Maulana Malik Ibrahim sebagai seorang pemimpin. Hari saat Sunan Giri dinobatkan sebagai penguasa pemerintahan daerah pun kemudian dijadikan sebagai hari jadi Kabupaten Gresik.
Baca Juga:Lebih Dekat dengan Maestro Pelukis Damar Kurung Gresik di Museum Virtual
Beragam Pusat Wisata di Kabupaten Gresik
Hari ini, Gresik tidak hanya menawarkan cerita-cerita masa lalunya yang merupakan tanah penuh perjuangan para wali, loh! Kabupaten Gresik sekarang menawarkan pusat wisata yang banyak dan beragam. Cari wisata apapun, Gresik punya tempatnya! Mulai dari wisata alam, wisata buatan, wisata religi, wisata budaya, wisata sejarah, wisata kuliner, hingga wisata edukasi.
Beberapa contoh wisata alam di Gresik adalah Gua Langsih, Bukit Kapur Suci, dan Telaga Ngipik. Contoh wisata lainnya adalah wisata buatan seperti, Kota Lama Gresik, Bukit Awan Waterpark, dan Kebun Bunga Matahari. Sedangkan wisata religi di Gresik beberapa di antaranya adalah Makam Raden Supeno, Makam Raden Santri, dan Masjid K. H. Ahmad Dahlan. Wisata lainnya adalah Pertunjukan Hadrah dan Thungka, Wahana Ekspresi Poeksponegoro, dan lain-lain.
Demikian adalah sedikit pembahasan mengenai sejarah Kabupaten Gresik dan beberapa informasi tambahan seputar salah satu daerah otonom di Indonesia tersebut. Tentu saja informasi mengenai sejarah Gresik di atas belum dapat mencakup seluruh sejarah Kota Wali yang satu ini. Oleh karena itu, kami sangat menganjurkan kamu untuk mencari tahu lebih lanjut lewat buku-buku dan catatan-catatan sejarah Kabupaten Gresik yang dapat kamu akses. Bagikan artikel ini, jika menurutmu artikel ini telah menambah wawasan sehingga bermanfaat untuk kamu.
Kontributor : Firda Nuril Huda
Baca Juga:Kronologi Tabrak Lari Bendahara Gestra Paranane FA, Teror Kasus Suap Liga 3 Jatim?