SuaraJatim.id - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa masih berada di Lumajang memantau perkembangan penanganan pengungsi korban letusan Gunung Semeru.
Ia meminta para relawan untuk ikut membantu melakukan pemetaan terkait berbagai permasalahan untuk meningkatkan kualitas layanan pengungsi, terutama bagi para pengungsi yang masuk kategori ibu hamil, difabel, anak kecil dan lansia.
"Tolong dibantu pemetaan bagaimana di area pengungsian itu memungkinkan anak-anak tinggal lebih nyaman. Untuk lokasi anak-anak bisa dibantu komunikasikan dengan pengelola pengungsian termasuk untuk lansia, ibu hamil dan difabel," katanya, dalam siaran persnya, Rabu (08/12/2021).
Ia mengatakan makanan anak-anak harus disiapkan tersendiri apalagi yang masih bayi atau balita, karena di dapur umum seringkali masak makanan untuk orang dewasa.
Baca Juga:Update Data Korban Letusan Gunung Semeru, 35 Korban Tewas, 16 Orang Masih Gelap
Kepada para relawan yang berasal dari berbagai organisasi dan daerah di seluruh Indonesia tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih dan apresiasinya bahwa para relawan hadir di Lumajang karena satu hal yakni panggilan kemanusiaan.
Mantan Menteri Sosial itu berharap masa tanggap darurat 14 hari dapat selesai dan segala persoalan terkait pengungsian salah satunya tempat hunian sementara dapat segera terealisasikan mengingat masih terdapat beberapa lokasi dengan kategori rawan bencana dan berisiko tinggi agar sementara tidak ditempati lagi.
Terkait kondisi Semeru sendiri, sebelumnya disampaikan meskipun pagi hingga siang ini pemandangan puncak Gunung Semeru sudah cerah, bukan berarti ancaman erupsi mereda.
Dini hari tadi, laporan magma.esdm.go.id melaporkan kalau Gunung dengan ketinggian 3.676 mdpl itu masih nampak menyemburkan lava. Artinya Semeru masih erupsi.
Pemandangan ini teramati dari pos pemantauan, Rabu, 08 Desember 2021, pukul 00:01 WIB. Semburan abu ini teramati dengan ketinggian kurang lebih ± 500 m di atas puncak (± 4176 m di atas permukaan laut).
Baca Juga:Dini Hari Tadi Gunung Semeru Masih Erupsi, Warga dan Relawan Tetap Diminta Waspada
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 16 mm dan durasi 233 detik.
ESDM merekomendasikan siapapun tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah puncak Gunung Semeru dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor tenggara – selatan.
Kemudian, ESDM juga meminta semuanya mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.