SuaraJatim.id - Angin kencang atau puting beliung kembali melanda kawasan di Jawa Timur. Terkini, fenomena puting beliung terekam kamera ponsel warga menerjang di kawasan Bojonegoro.
Video detik-detik fenomena angin puting beliung menyapu kawasan persawahan di Bojonegoro itu tampak jelas seperti pada unggahan Instagram @berita_bojonegoro2.
"Sebuah angin puting beliung menerjang kawasan persawahan di Kepohbaru, siang tadi sekira pukul 12.30 wib," tulis keterangan unggahan tersebut, Rabu (15/12/2021).
Kendati demikian, puting beliung atau dikenal dengan istilah ulur-ulur tersebut tidak sampai menerjang kawasan pemukiman warga setempat.
Baca Juga:Angin Puting Beliung Terjang Kedondong Pesawaran, Empat Rumah Warga Rusak
"Beruntung fenomena 'Ulur-ulur' dalam sebutan masyarakat Jawa tersebut, tidak sampai menyapu pemukiman warga yang selanjutnya menghilang dan diikuti hujan deras," lanjut keterangan unggahan.
Sebelumnya diberitakan, angin puting beliung menerjang permukiman warga di Desa Tahulu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Selasa (14/12/2021). Sejumlah rumah warga dilaporkan rusak.
Merujuk laman resmi BMKG, siklon, tornado, puting beliung dan water spout sama-sama merupakan pusaran atmosfer. Namun demikian, ukuran diameter tornado, puting beliung dan water spout sama-sama berkisar pada ratusan meter, sedangkan ukuran diameter siklon dapat mencapai ratusan kilometer. Tornado terjadi di atas daratan, sedangkan siklon tropis di atas lautan luas. Siklon tropis yang memasuki daratan akan melemah dan kemudian mati.
Puting beliung merupakan sebutan lokal untuk tornado skala kecil yang terjadi di Indonesia, dan water spout merupakan tornado yang terjadi di atas perairan, (dapat berupa danau maupun laut).
Baca Juga:Angin Puting Beliung Memorak-porandakan Lamongan, Puluhan Rumah Rusak