Apa Itu Rebo Wekasan? Pengertian Hingga Asal Usulnya

Tahun 2021, Rebo Wekasan jatuh pada esok hari Rabu, 6 Oktober 2021 atau bertepatan pada tanggal 28 Safar tahun 1443 Hijriah.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 22 Desember 2021 | 13:23 WIB
Apa Itu Rebo Wekasan? Pengertian Hingga Asal Usulnya
Ilustrasi berdoa (Pixabay)

SuaraJatim.id - Apakah yang dimaksud Rebo Wekasan? Secara singkat Rebo Wekasan atau Rebo Pungkasan adalah nama hari Rabu terakhir di bulan Sapar pada Kalender Jawa.

Beberapa aktivitas dilakukan selama hari ini, antara lain tahlilan atau zikir bersama, berbagi makanan baik dalam bentuk gunungan maupun selamatan, sampai salat sunah lidaf’il bala atau tolak bala bersama.

Tahun 2021, Rebo Wekasan jatuh pada esok hari Rabu, 6 Oktober 2021 atau bertepatan pada tanggal 28 Safar tahun 1443 Hijriah.

Rebo Wekasan adalah sebuah tradisi yang dilaksanakan pada Rabu terakhir bulan Safar. Bulan Safar diyakini sebagai bulan turunnya bala oleh masyarakat.

Baca Juga:Apa Itu Rebo Wekasan? Bagaimana Asal Usul Rebo Wekasan di Bulan Safar?

Hal ini merujuk pada Imam Abdul Hamid Al-Qudsi dalam Kanzun Najah dari keterangan Imam Ad-Dairaby yang menyebutkan bahwa Allah SWT menurunkan 320.000 bala pada bulan Safar.

Rebo Wekasan ini telah dilaksanakan secara turun temurun oleh masyarakat Jawa, Madura, Sunda dan lain sebagainya. Pada perayaan Rebo Wekasan ini, masyarakat melaksanakan berbagai ritual keagamaan seperti sholat, berdoa meminta keselamatan, bersedekah, bersilaturahmi dan berbuat baik kepada sesama.

Mitos Rebo Wekasan

Terdapat berbagai pendapat mengenai tradisi Rebo Wekasan bagi kalangan ulama. Ada ulama yang meyakini bahwa tidak ada amalan yang patut dilaksanakan pada Rebo Wekasan dan ada juga beberapa amalan yang bisa dilakukan pada Rebo Wekasan.

1. Tradisi Zaman Jahiliyah

Baca Juga:LENGKAP Penjelasan Tradisi Rabo Wekasan, Tujuan dan Hukum Melaksanakannya

Tradisi Rebo Wekasan diyakini telah berkembang sejak zaman Jahiliyah. Dalam tradisi jahiliyah lebih dikenal sebagai Arba Mustakmir.

2. Larangan menikah

Terdapat mitos larangan menikah saat Rebo Wekasan. Masyarakat masih percaya akan terjadi kesialan jika menikah pada hari itu. Masyarakat lebih memilih untuk berdiam diri di rumah dan melaksanakan amalan-amalan tolak bala.

3. Tidak keluar rumah

Mitos menyebar di masyarakat, saat Rebo Wekasan dianjurkan untuk tidak bepergian keluar rumah. Sebab hal ini akan mendatangkan musibah seperti kecelakaan maupun mala petaka lainnya.

Amalan-Amalan Rebo Wekasan

Rebo Wekasan ini menjadi tradisi masyarakat untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT atas musibah atau bahaya yang bisa kapan pun terjadi kepada kita. Bagi setiap umat muslim diharapkan untuk melaksanakan beberapa amalan.

Amalan-amalan untuk tolak bala dan musibah yang dapat dilakukan oleh umat muslim seperti melaksanakan sholat tolak bala, berdoa dengan doa khusus meminta keselamatan, melakukan selamatan dan bersedekah.

Sholat dapat diniatkan dengan melaksanakan sholat sunnah yakni sholat mutlaq maupun sholat hajat. Dalam setiap rakaatnya dapat membaca surat pendek seperti Al-Kautsar, Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas. Sholat lebih dianjurkan dilaksanakan secara sendiri dan di rumah yang dilakukan pada pagi hari atau setelah sholat maghrib.

Itulah penjelasan lengkap mengenai Rebo Wekasan.

(Muhammad Zuhdi Hidayat)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini