SuaraJatim.id - Bengawan Jero di Kabupaten Lamongan Jawa Timur ( Jatim ) sudah beberapa hari ini airnya meluap. Akibatnya, 36 di enam kecamatan tergenang.
Banjir yang menggenangi 36 desa tersebut juga mengganggu akses transportasi di kota soto tersebut. Untuk data detailnya, dari 39 desa meliputi sembilan desa di Kecamatan Karangbinangun dan Kalitengah.
Lalu delapan desa di Kecamatan Glagah, lima desa di Kecamatan Deket, serta di Kecamatan Turi dan Karanggeneng masing-masing empat desa. Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Lamongan, Arif Bachtiar, mengatakan setidaknya 1.770 rumah tergenang.
"Di 6 kecamatan ini, setidaknya ada 1.770 unit rumah tergenang dan terdapat 5.676 hektar lahan tambak yang terdampak, dengan jumlah kerugian sekitar Rp 22 miliar," katanya, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Kamis (23/12/2021).
Baca Juga:Weliansyah Jadi Asisten Jafri Sastra Latih Persela Lamongan
Tak tanggung-tanggung, banjir di kawasan Bengawan Njero ini juga merendam jalan poros antar kecamatan, di antaranya jalan poros antar Kecamatan Deket, Glagah, dan Karangbinangun. Serta jalur antara Kecamatan Kalitengah dan Kecamatan Turi.
"Ketinggian air banjir yang menggenangi jalan poros tersebut bervariasi, mulai dari 20 centimeter hingga 50 centimeter yang berakibat terganggunya transportasi," kata Arif.
Menyikapi hal ini, Arif mengaku, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi telah memerintahkan kepada seluruh jajarannya untuk turun membantu masyarakat yang terdampak banjir.
"Saat ini telah disiapkan bantuan sarana transportasi untuk mendukung kelancaran mobilitas masyarakat di sana, baik berupa mobil pick up maupun drump truck beserta driver dan BBMnya yang di jadwal tiap hari," ujarnya menambahkan.
Lebih rinci, Arif mengatakan, kendaraan tersebut terlebih dahulu dikirimkan ke Desa Kiringan, lalu diatur oleh Camat dan Kades setempat sebagai sarana bantuan angkutan motor dan warga pulang pergi dari jembatan Desa Kiringan ke Desa Kemlagi Lor, Kecamatan Turi.
Baca Juga:Weliansyah Resmi Jabat Asisten Pelatih Persela Lamongan
Selain itu, Arif menambahkan, bantuan logistik berupa beras juga disalurkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta pendirian posko kesehatan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan.
"Bantuan beras saat ini tengah disalurkan oleh BPBD sebanyak 8 ton 835 kg ke 39 desa di 6 kecamatan yang terdampak banjir. Dinkes juga telah mendirikan 15 posko kesehatan yang melayani pemeriksaan dan pengobatan masyarakat, yang beroperasi sejak 14 Desember 2021 lalu," kata Arif.
Tak hanya itu, bantuan berupa 25 ribu butir telur juga akan disalurkan oleh TP PKK yang bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Menurut Arif, setiap hari jajaran kecamatan dan seluruh stakeholder masing-masing juga melakukan pembersihan enceng gondok untuk memperlancar arus pembuangan.
"Perintah dari Bupati YES ini langsung ditindaklanjuti oleh seluruh OPD, saling bahu membahu membantu masyarakat terdampak banjir, untuk mengurangi beban mereka," katanya menegaskan.