Pemkab Jember Ajak Pesilat Ikut Program Bela Negara Supaya Rukun

Dijelaskannya, setiap perguruan silat diminta mendelegasikan 20 orang anggota mengikuti program bela negara.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 03 Januari 2022 | 21:07 WIB
Pemkab Jember Ajak Pesilat Ikut Program Bela Negara Supaya Rukun
Ilustrasi silat, pesilat Jember ikuti bela negara. [Suara.com/Syaiful Rachman]

SuaraJatim.id - Pemerintah Kabupaten Jember menginginkan para pesilat mengikuti program bela negara. Ini buntut masih sering terjadinya bentrok antar perguruan silat di wilayah setempat.

“Tahun 2021, kami sudah melaksanakan program bela negara untuk satu angkatan perangkat desa, bekerjasama dengan Batalyon 509 Raider. Tahun 2022, kami menyusun konsep bela negara dengan melibatkan para kader dari 31 perguruan silat,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemkab Jember Edi, Budi Susilo, mengutip dari beritajatim.com --jejaring media Suara.com, Senin (3/1/2022).

Dijelaskannya, setiap perguruan silat diminta mendelegasikan 20 orang anggota mengikuti program bela negara.

“Harapan kami, ini menjadi bibit yang bagus untuk kesatuan bangsa, untuk meningkatkan rasa bela negara, meningkatkan rasa cinta tanah air, dan paling penting wawasan kebangsaannya kita tingkatkan, supaya mereka menjadi contoh di masyarakat, menjadi rukun dan mengisi pembangunan di Jember secara produktif,” kata Edi.

Baca Juga:Pendekar PSHT vs Kera Sakti Bentrok di Surabaya, Polisi Akan Tindak Tegas

Sebenarnya, lanjut dia, sejumlah 31 perguruan silat sudah dikumpulkan Pemkab Jember dan mendeklarasikan bersama untuk menjaga kondusivitas di Kabupaten Jember supaya damai dan tenteram. Namun beberapa kali bentrokan masih terjadi.

“Sudah kami mediasi, dan para pimpinan perguruan solat tersebut sudah siap untuk bertanggungjawab dan memfasilitasi agar kejadian-kejadian itu tak terjadi lagi. Sementara masalah hukumnya diserahkan kepada aparat,” kata Edi.

Pemkab Jember optimistis, program bela negara menjadi solusi untuk mencegah bentok antar pendekar atau pesilat.

“Kita satukan dalam wadah kader bela negara. Kalau mereka kumpul digembleng bersama di batalyon dan dimunculkan rasa cinta tanah air, serta kebutuhan bela negara, harapannya mereka senasib dan tidak menang-menangan,” katanya.

“Saya sudah bertemu pimpinan PSHT, Pagar Nusa, dan yang lain. Difasilitasi IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia), kita menyelenggarakan semacam islah supaya keadaan menjadi lebih baik. Masuk tahun 2022, semua harus rukun dan damai,” jelas Edi.

Baca Juga:Kerusuhan di Gresik, Empat Pendekar Jadi Tersangka, Salah Satunya di Bawah Umur

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini