Waspada DBD di Madiun, Sudah Tujuh Warga Terserang Demam Berdarah

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkes-PPKB), sejak awal Januari hingga saat ini sudah ada laporan tujuh kasus DBD.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Sabtu, 22 Januari 2022 | 06:10 WIB
Waspada DBD di Madiun, Sudah Tujuh Warga Terserang Demam Berdarah
Ilustrasi pasien DBD atau demam berdarah dengue di Madiun. [Suara.com/Muhaimin A Untung]

SuaraJatim.id - Masyarakat Kota Madiun, Jawa Timur, diminta mewaspadai ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD). Penyakit ini menyerang melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkes-PPKB), sejak awal Januari hingga saat ini sudah ada laporan tujuh kasus DBD,  sedangkan selama 2021 terdapat 48 kasus DBD.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun dr. Denik Wuryani  mengatakan DBD rawan terjadi akibat genangan yang menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak saat musim hujan .

"Curah hujan mulai tinggi, masyarakat juga harus peduli dengan DB. Caranya rajin membersihkan lingkungan tempat tinggal, jangan sampai ada tempat-tempat yang tergenang," ujarnya mengutip dari Antara, Jumat (21/1/2022).

Baca Juga:Dua Anak Terpapar Covid-19 dari Klaster Pegawai Bank, Pemkot Madiun Menangguhkan PTM 100 persen

Ia melanjutkan, Dinkes-PPKB telah menyiapkan sejumlah langkah pencegahan penularan DBD, salah satunya menggelar pengasapan untuk membunuh nyamuk.

Menurutnya, pengasapan dapat dilakukan jika terdapat kasus DB, maka petugas puskesmas melakukan penyelidikan epidemiologi.

Apabila ditemukan kasus lain dan jentik nyamuk di 20 rumah lainnya, maka pengasapan dapat dilakukan. Pengasapan dilakukan sebanyak dua kali di lokasi yang sama, dengan jarak satu pekan setelah pengasapan pertama dilaksanakan.

Selain pengasapan, lanjutnya, hal penting lainnya untuk mencegah DB adalah harus rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus, terdiri dari menguras bak mandi, menutup penampungan air dan mengubur atau memanfaatkan barang-barang bekas.

"Plusnya, bisa dengan menggunakan kelambu, lotion antinyamuk, memakai baju lengan panjang, dan makan makanan bergizi," katanya.

Baca Juga:Klaster Bank di Madiun Bertambah 16 Orang Terinfeksi COVID-19

Selain PSN, melalui kader jumatik, posyandu, dan PKK, dinkes juga gencar melakukan sosialisasi tentang waspada DB dan rajin menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini