Cakupan Vaksinasi Lansia Masih Rendah, Trenggalek Belum Bisa Gelar PTM 100 Persen

Sementara vaksinasi untuk tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan di Trenggalek sudah melampaui target, yakni 97 persen.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 25 Januari 2022 | 11:24 WIB
Cakupan Vaksinasi Lansia Masih Rendah, Trenggalek Belum Bisa Gelar PTM 100 Persen
Ilustrasi vaksinasi lansia di Trenggalek. [Dok.ANTARA]

SuaraJatim.id - Cakupan vaksinasi khususnya lansia dosis kedua di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur masih belum mencapai 50 persen. Alhasil, pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen belum bisa digelar.

Sementara vaksinasi untuk tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan sudah melampaui target, yakni 97 persen. Tidak terpenuhinya syarat minimal ini membuat Dinas Pendidikan Trenggalek masih memberlakukan pembelajaran tatap muka 50 persen.

"Sesuai surat keputusan bersama (SKB) empat menteri mengharuskan capaian vaksinasi lansia dosis dua minimal 50 persen dari jumlah sasaran. Trenggalek sampai saat ini (vaksinasi lansia dosis dua) baru tercapai 39 persen, untuk persyaratan lain sebenarnya sudah terpenuhi," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek Totok Rudijanto seperti diberitakan Antara.

Pemkab Trenggalek mempercepat capaian vaksinasi dosis dua lansia untuk mencapai syarat gelar PTM 100 persen. Selain itu, juga menggenjot percepatan vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun. Ada sekitar 44 ribu anak dari 14 kecamatan di Trenggalek yang mendapatkan jatah vaksin tersebut.

Baca Juga:Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen di Indonesia Dalam Pengawasan

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, per Senin (24/1), capaian vaksinasi dosis pertama lansia adalah 65,04 persen atau setara 65.638 sasaran.

Sementara itu, untuk dosis dua lansia mencapai 40.351 sasaran atau sekitar 39,98 persen sehingga kurang 10,02 persen untuk bisa PTM menyeluruh.

“Sementara untuk dosis tiga lansia mencapai 0,13 persen. Kami terus melakukan percepatan vaksinasi bersama semua pihak, tentunya ini perlu dukungan dari seluruh masyarakat di Kabupaten Trenggalek,” kata Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek Saeroni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini