Andreanus Gunawan, Pelukis Poster Bioskop Era 70-an Gelar Pameran Tunggal

Puluhan karya Andreanus Gunawan didominasi wajah-wajah tokoh terkenal.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 17 Maret 2022 | 18:32 WIB
Andreanus Gunawan, Pelukis Poster Bioskop Era 70-an Gelar Pameran Tunggal
Andreanus Gunawan memamerkan karya lukisnya. [SuaraJatim/Dimas Angga]

SuaraJatim.id - Pelukis poster bioskop era 70-an, Andreanus Gunawan menggelar pameran tunggal di The Progo tavern & music in, Surabaya. Total ada 37 karya lukisan yang menampilkan tokoh-tokoh kenamaan pada pameran tersebut.

Puluhan karya Andreanus Gunawan didominasi wajah-wajah tokoh terkenal.

"Karena saya dulunya bekerja sebagai pelukis poster bioskop, ya kebawa hingga sekarang ini," ujarnya, Kamis (17/3/2022).

Andreanus sendiri mengaku jika dirinya baru saja terjun di dunia lukis cat air pada tahun 2018. Hal itu diakuinya karena teman-teman yang seprofesi mulai menekuni cat air, yang sebelumnya menggambar sosok dengan pensil.

Baca Juga:Poster Film Buatan Tangan Dicari Kolektor, Harganya Bisa Tembus Jutaan Rupiah!

"Saya terjun ke lukis cat air sebenarnya kebetulan juga, karena waktu itu teman-teman yang satu komunitas dengan saya, sudah mulai merambah ke cat air," terangnya.

Meski begitu, Andreanus Gunawan sempat menyayangkan kurangnya perhatian dari warga-warga dan Pemerintah Kota Surabaya maupun Provinsi Jawa Timur, perihal memberikan fasilitas untuk para komunitas seniman, terlebih lagi seniman lukis.

"Terkadang ada kesedihan jika ada orang yang hanya berlalu-lalang tanpa melihat lukisan saat pameran. Berbeda halnya dengan di Jakarta, masih banyak warga yang masih datang dan melihat lukisan-lukisan," akunya.

"Pemerintah juga kurang bisa memberikan fasilitas bagi para seniman lukis. Sehingga wadah-wadah atau komunitas-komunitas seniman lukis, bisa memamerkan karyanya tanpa harus mengeluarkan banyak biaya untuk sewa tempat," imbuhnya.

Sementara itu, ia juga bercerita perihal pekerjaannya pada saat melukis poster bioskop era 70an-80an. Dia mengatakan pada waktu itu, bioskop sempat hancur dikarenakan adanya Video Compact Disc (VCD), sehingga warga mulai meninggalkan studio bioskop pada waktu itu.

Baca Juga:Seniman Kenalkan Kopi Lampung lewat Lukisan

"Saat itu saya masih kelas 1 SMA, mulai menggambar dan melukis poster bioskop. Bahkan sebelumnya, saya juga menggambar imbauan dan iklan sebelum pemutaran video di dalam studio bioskop," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini