Isi Surat 'Pamitan' Bunuh Diri Pemuda Sidoarjo ke Ibunya Bikin Sedih

Kasus bunuh diri Andrian Doni Prasetyo (19), pemuda asal Candikeras Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur ( Jatim ) sempat menggemparkan warga.

Muhammad Taufiq
Kamis, 24 Maret 2022 | 16:13 WIB
Isi Surat 'Pamitan' Bunuh Diri Pemuda Sidoarjo ke Ibunya Bikin Sedih
Ilustrasi Bunuh diri (Unsplash/Eva Blue)

SuaraJatim.id - Kasus bunuh diri Andrian Doni Prasetyo (19), pemuda asal Candikeras Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur ( Jatim ) sempat menggemparkan warga.

Ia memilih gantung diri di warung makan milik ibunya di jalan Desa Semambung Kecamatan Wonoayu kabupaten setempat. Kematian Doni memukul orangtuanya, terutama ibunya.

Ibunya menangis histeris mendapati anaknya memilih jalan pintas dengan mengakhiri hidup tersebut. Ia terus menangis saat anaknya dievakuasi ke rumah sakit setempat.

Menurut polisi, laporan kasus bunuh diri itu masuk pukul 10.00 WIB pagi. Lokasinya di Jalan Raya Semambung Rt 05 Rw 01 Kecamatan Wonoayu.

Kapolsek Wonoayu AKP Samat menjelaskan jika pihaknya bersama dengan tim Inavis Polresta Sidoarjo yang datang dilokasi tidak menemukan adanya bekas penganiayaan pada tubuh ADP.

"Iya, Tidak ada bekas penganiayaan di tubuhnya," ujar Kapolsek Wonoayu seperti dikutip dari suarajatimpost.com jejaring media suara.com, Rabu (23/3/2022).

Lebih lanjut, pihak kepolisian menemukan sepucuk surat serta gambar kepala manusia yang disampingnya terdapat tali gantung, yang diduga ditulis oleh korban ADP sebelum melakukan tindakan gantung diri.

Dalam surat tertulis yang ditujukan kepada ibu korban bernama Watini tersebut, ADP meminta maaf karena dirinya merasa menjadi beban keluarga.

"Selamat pagi, maaf jika anakmu ini besar menjadi pengecut. Maaf jika anakmu ini menjadi beban. Sekarang anakmu sudah pergi, jadi jangan diingat. Maaf membuat ibu menangis. Terimakasih. Andrian Doni Prasetyo," tulisnya di surat wasiat.

Hingga kini, pihak kepolisian telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menanyai sejumlah saksi termasuk ibu korban. Mayat korban juga telah dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara Pusdik Poronh untuk dilakukan otopsi.

Baca Juga:Pilu! Perempuan Asal Kediri Nekat Menabrakkan Diri ke Kereta Api

Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini