SuaraJatim.id - Akses lima universitas di Beijing, China, ditutup total (lockdown). Menyusul temuan kasus 11 mahasiswa di salah satu kampus terpapar COVID-19.
"Lima kampus tersebut berada di kawasan Liangxiang, Distrik Fangshan," demikian otoritas setempat mengutip dari Antara, Jumat (20/5/0222).
Semua orang yang berada di lima kampus tersebut dilarang keluar. Mulai mahasiswa, staf pengajar, dan pegawai kampus diwajibkan melakukan tes PCR selama tiga hari berturut-turut.
Sementara, para mahasiswa Beijing Institute of Technology di kampus Liangxiang yang terinfeksi dan semua kontak dekat telah dikirim ke rumah sakit rujukan dan pusat-pusat isolasi mandiri.
Baca Juga:Update Covid-19 Hari ini, Kasus Positif Bertambah 250 Orang, 298 Kasus Sembuh
Kawasan Liangxiang ditetapkan sebagai zona berisiko sedang karena lebih dari tiga orang terinfeksi dan bakal di-lockdown dalam jangka waktu 14 hari.
Sebenarnya sejak Rabu (18/5) beberapa kawasan di Beijing dibuka lagi secara terbatas dan lokasi tes PCR massal di beberapa tempat tidak beroperasi. Namun mulai Jumat siang tempat-tempat tes PCR massal kembali dibuka lagi.
Beijing kembali diserang gelombang kasus COVID-19 varian Omicron sejak 22 April. Sejak saat itu lockdown dan kontrol wilayah secara ketat diterapkan.