SuaraJatim.id - Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev menegaskan negerinya tidak memiliki target waktu menyerang Ukraina--yang disebutnya sebagai operasi militer.
Operasi militer itu, Ia menegaskan, memiliki sasaran yang sudah ditetapkan oleh pemerintahnya namun tidak mematok atau dibatasi oleh waktu tertentu dalam serangan tersebut.
"Semua sasaran yang ditetapkan presiden akan tercapai. Tidak bisa tidak, karena kebenaran, termasuk kebenaran sejarah, ada di pihak kami," katanya saat diwawancarai harian Argumenty i Fakty.
"Kami tidak mengejar tenggat," katanya menambahkan.
Baca Juga:Jadi Rumah Bagi 25 Juta Muslim Dunia, Gaung Gelaran Modest Fashion Day Sampai Hingga Wilayah Rusia
Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lewat agresi yang oleh Kremlin --sebutan bagi pemerintah Rusia-- disebut sebagai "operasi militer khusus" untuk melakukan "denazifikasi" (menghilangkan pengaruh Nazi) dan demiliterisasi di negara tetangganya itu.
Namun, pasukan Rusia telah mengalami kemunduran dan kerugian yang signifikan sejak invasi.
"Nazisme harus diberantas 100 persen, atau akan bangkit lagi dalam beberapa tahun dalam bentuk yang bahkan lebih buruk," kata Patrushev, menegaskan tujuan Rusia dalam konflik militer itu.
Dia juga mengatakan Ukraina dimanfaatkan Barat untuk mengekang Rusia, mengulangi tuduhan yang pernah dilontarkan Presiden Vladimir Putin. ANTARA
Baca Juga:Rusia akan Pertimbangkan Bangun Kembali Hubungan dengan Barat