SuaraJatim.id - Kota Vinnytsia di Ukraina tengah dihantam rudal, Kamis (14/7/2022). Serangan tersebut diduga berasal dari militer Rusia.
Akibat serangan rudal itu, sebanyak 20 orang tewas. Mereka para korban adalah warga sipil, termasuk tiga anak-anak.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebutnya sebagai tindakan terorisme terbuka.
Serangan rudal terjadi saat para pejabat Uni Eropa berkumpul di Den Haag untuk membahas kejahatan perang di Ukraina.
Baca Juga:Presiden Brazil Punya Cara Selesaikan Perang Rusia Ukraina, 18 Juli akan Telepon Zelenskyy
Sisa-sisa mobil yang hangus dan terbalik dan dikelilingi puing-puing yang terbakar, terlihat dalam gambar yang didistribusikan oleh pejabat di sebelah bisnis yang dimusnahkan oleh api dengan asap cokelat mengepul di dekatnya.
"Ada delapan roket, dua di antaranya menghantam pusat kota. Dua puluh orang tewas, termasuk tiga anak-anak. Ada sejumlah besar yang terluka," kata Zelensky dalam pidato pejabat Eropa di Den Haag seperti dilaporkan The Moscow Times.
Pemimpin Ukraina itu mengheningkan cipta sebelum mendesak pejabat Pengadilan Kriminal Eropa dan Internasional selama pidato untuk membuka "pengadilan khusus" atas invasi Rusia.
"Saya percaya tidak dapat dihindari bahwa Pengadilan Kriminal Internasional akan membawa pertanggungjawaban kepada mereka yang bersalah atas kejahatan di bawah yurisdiksinya: kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida," katanya.
ICC di Den Haag membuka penyelidikan kemungkinan kejahatan perang di Ukraina hanya beberapa hari setelah pasukan Moskow menyerbu dan mengirim lusinan penyelidik ke negara itu untuk mengumpulkan bukti.
Baca Juga:Bank Sentral Rusia Tegaskan Hanya Dukung Rubel Digital, Big No untuk Stablecoin!
Rusia menginvasi pada 24 Februari dan konflik tersebut telah menyebabkan ribuan orang terbunuh, menghancurkan kota-kota dan memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka.
- 1
- 2