Kota Vinnytsia Ukraina Dihantam Rudal, Korban Tewas 20 Warga Sipil

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensk mengutuk serangan tersebut sebagai aksi terorisme.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 15 Juli 2022 | 16:56 WIB
Kota Vinnytsia Ukraina Dihantam Rudal, Korban Tewas 20 Warga Sipil
Rudal diduga dari Rusia menghantam Kota Vinnytsia di Ukraina tengah. [Timesindonesia/Moscow Times]

SuaraJatim.id - Kota Vinnytsia di Ukraina tengah dihantam rudal, Kamis (14/7/2022). Serangan tersebut diduga berasal dari militer Rusia.

Akibat serangan rudal itu, sebanyak 20 orang tewas. Mereka para korban adalah warga sipil, termasuk tiga anak-anak.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebutnya sebagai tindakan terorisme terbuka.

Serangan rudal terjadi saat para pejabat Uni Eropa berkumpul di Den Haag untuk membahas kejahatan perang di Ukraina.

Baca Juga:Presiden Brazil Punya Cara Selesaikan Perang Rusia Ukraina, 18 Juli akan Telepon Zelenskyy

Sisa-sisa mobil yang hangus dan terbalik dan dikelilingi puing-puing yang terbakar, terlihat dalam gambar yang didistribusikan oleh pejabat di sebelah bisnis yang dimusnahkan oleh api dengan asap cokelat mengepul di dekatnya.

"Ada delapan roket, dua di antaranya menghantam pusat kota. Dua puluh orang tewas, termasuk tiga anak-anak. Ada sejumlah besar yang terluka," kata Zelensky dalam pidato pejabat Eropa di Den Haag seperti dilaporkan The Moscow Times.

Pemimpin Ukraina itu mengheningkan cipta sebelum mendesak pejabat Pengadilan Kriminal Eropa dan Internasional selama pidato untuk membuka "pengadilan khusus" atas invasi Rusia.

"Saya percaya tidak dapat dihindari bahwa Pengadilan Kriminal Internasional akan membawa pertanggungjawaban kepada mereka yang bersalah atas kejahatan di bawah yurisdiksinya: kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida," katanya.

ICC di Den Haag membuka penyelidikan kemungkinan kejahatan perang di Ukraina hanya beberapa hari setelah pasukan Moskow menyerbu dan mengirim lusinan penyelidik ke negara itu untuk mengumpulkan bukti.

Baca Juga:Bank Sentral Rusia Tegaskan Hanya Dukung Rubel Digital, Big No untuk Stablecoin!

Rusia menginvasi pada 24 Februari dan konflik tersebut telah menyebabkan ribuan orang terbunuh, menghancurkan kota-kota dan memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka.

"Setiap hari, Rusia membunuh warga sipil, membunuh anak-anak Ukraina, melakukan serangan rudal terhadap fasilitas sipil dimana tidak ada target militer. Apa ini, jika bukan aksi terorisme terbuka?," ujar Zelensky setelah serangan Vinnytsia itu.

Seorang juru bicara militer Ukraina mengatakan pasukannya telah berhasil melumpuhkan dua dari rentetan rudal jelajah yang diluncurkan dari kapal selam Rusia di Laut Hitam dan menyebabkan kerusakan luas di Vinnytsia.

Serangan mematikan di Ukraina tengah telah menjadi relatif jarang, tetapi perang telah berkecamuk di sekitar kota-kota seperti Mykolaiv di selatan yang menurut presiden dihantam oleh "serangan rudal besar-besaran."

"Dua sekolah, infrastruktur transportasi dan sebuah hotel rusak," kata kepresidenan dalam pembaruan militer pagi Kamis pagi.

Bagian dalam kerangka satu bangunan yang hancur akibat serangan itu terlihat dalam gambar yang didistribusikan oleh pejabat setempat, dengan pekerja kota membersihkan batu bata dan puing-puing berserakan setelah serangan itu.

Pertempuran terberat di Ukraina baru-baru ini terfokus di kawasan industri Donbas di timur.

Pasukan yang didukung Rusia di sana mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka mendekati target berikutnya, setelah merebut kendali kota-kota bersaudara di Ukraina, Lysychansk dan Sievierodonetsk dua minggu lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini