SuaraJatim.id - Polres Blitar mengambil langkah penyelidikan terkait polemik Marshel Pesulap Merah dengan Gus Samsudin, pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Namun penyelidikan tersebut terkait kasus dugaan pencemaran nama baik dengan pelapor Gus Samsudin. Pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati tersebut melaporkan akun Naja Official.
Akun tersebut merekam insiden antar Marshel Pesulap Merah yang mendatangi Gus Samsudin di depan padepokan. Melihat video tersebut diunggah ke media sosial dan viral, Samsudin pun melapor ke polisi.
Kasatreskrim Polres Blitar AKP Tika Puspitasari mengatakan proses penyelidikan tersebut kini tengah berlangsung. Polisi dikatakan masih melakukan pemeriksaan untuk mencari bukti-bukti terkait pelaporan tersebut.
"Untuk barang buktinya masih belum ada. Kita masih berupaya melakukan penyelidikan atas pelaporan tersebut," ujarnya melalui pesawat telepon, Selasa (2/8/2022).
Tika mengatakan sejauh ini baru laporan tersebut saja yang masuk ke kepolisian. Ia memastikan belum ada laporan lain yang masuk berembus kabar adanya dugaan penipuan sebagai dukun palsu sebagaimana yang ditudingkan masyarakat kepada Gus Samsudin.
Polres Blitar, kata dia, membuka pintu seluas-luasnya kepada masyarakat yang merasa menjadi korban terkait praktik Gus Samsudin. Jika merasa dirugikan, masyarakat dipersilahkan untuk melapor kepada polisi.
"Kami mempersilakan masyarakat untuk melapor apabila merasa dirugikan atau menjadi korban (penipuan Gus Samsudin)," katanya.
Sebagai informasi polemik Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin bermula dari kehadiran Marshel Pesulap Merah yang menantangnya untuk membuktikan kemampuan penyembuhan santet. Kedatangan Marshel ke padepokan yang direkam di media sosial tersebut viral.
Hampir kebanyakan netizen menghujat Gus Samsudin. Imbas gunjingan netizen ini juga dirasakan oleh Pemdes Rejowinangun. Antara lain website pelayanan diretas dan tak bisa diakses, rating kantor desa di Google Maps juga didrop menjadi bintang satu, serta hujatan yang dilakukan di akun Instagram resmi Pemdes Rejowinangun.
Hal ini lantas memancing kemarahan warga setempat hingga berujung tuntutan menutup padepokan milik Gus Samsudin. Pemdes Rejowinangun pun mengambil langkah menutup Padepokan Nur Dzat Sejati hingga polemik Gus Samsudin mereda.
Kabar terbaru menyebutkan, pihak Gus Samsudin dan warga Rejowinangun saat ini tengah bermediasi terkait polemik yang terjadi.
Kontributor : Farian