PBNU Tanggapi Ribut-ribut Dukun Pakai Trik Sulap 'Gus' Samsudin: Jangan Kiaikan Dukun, Itu Salah!

Nama dukun Gus Samsudin pendiri Padepokan Nur Dzat Sejati di Rejowinangun Kecamatan Kademangan Blitar Jawa Timur ( Jatim ) membetot publik di tanah air.

Muhammad Taufiq
Selasa, 02 Agustus 2022 | 16:55 WIB
PBNU Tanggapi Ribut-ribut Dukun Pakai Trik Sulap 'Gus' Samsudin: Jangan Kiaikan Dukun, Itu Salah!
Viral Trik Gus Samsudin Terbongkar, Keris Petir yang Dipakai Ternyata Ada di E-commerce. [TikTok/@zhuke_zsr]

SuaraJatim.id - Nama dukun Gus Samsudin pendiri Padepokan Nur Dzat Sejati di Rejowinangun Kecamatan Kademangan Blitar Jawa Timur ( Jatim ) membetot publik di tanah air.

Terbaru, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merespons ribut-ribut isu tersebut. Kedok dukun yang menggunakan trik sulap--kemudian melabeli dirinya sebagai Gus--itu dibongkar seorang pesulap, Marchel Radhival.

Kasus ini mencuat lantaran Dukun Samsudin kerap mengunggah aktvitas pengobatan dan supranaturalnya ke akun Youtube. Hal ini kemudian dibongkar oleh Pesulap Merah, Marchel.

Menanggapi itu, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) mengingatkan agar masyarakat tidak mudah percaya dengan dukun-dukun seperti itu.

Baca Juga:Sosok Asli Pesulap Merah yang Bikin Dukun Ketar Ketir Viral, Netizen: Mirip Mita The Virgin

Bahkan, Ia melarang umat Islam untuk menganggap dukun seperti kiai. Sebab keduanya berbeda. Dukun memakai trik, sedangkan kiai memiliki karomah (kemuliaan).

"Kita harus selektif. Kita kan kadang dukun dikiaikan, itu salah. Jangan kiaikan dukun. Masyarakat mesti ditekankan bahwa kalau karomah itu tidak diobral-obral. Karomah itu diberikan kepada wali, kekasih Allah, tidak untuk jualan, tidak untuk komersil atau konten. (Kalau dukun) Itu tipuan, sihir, atau sulap," katanya dikutip dari NUOnline, Senin (01/08/2022).

Menurut Gus Fahrur, karomah seseorang bisa dilihat dan dibuktikan bukan dari keanehan-keanehan yang dilakukan, tetapi ilmu dan amal. Para kiai yang memiliki karomah, kata Gus Fahrur, adalah mereka yang mengikuti sunnah dan syariat.

"Ukurannya bukan aneh. Nabi tidak mengajari yang aneh-aneh. Mengajari shalat dan kebaikan. Tapi ukurannya Nabi. Kalau (perilaku) mereka tidak cocok dengan Nabi atau walaupun bisa terbang, tetap itu bukan wali," kata Pengasuh Pondok Pesantren Annur Bululawang, Malang, Jawa Timur itu.

Gus Fahrur menegaskan, karomah tidak mungkin keluar dari tangan sembarang orang. Hal ini sebagaimana mukjizat yang hanya diberikan kepada Nabi Muhammad.

Baca Juga:Ketahuan Ditipu, Warga Datangi Padepokan Gus Samsudin Minta Praktek Ditutup

Mukjizat yang dimiliki Nabi itu pun tidak diobral. Hanya saja, pada kondisi-kondisi tertentu, Nabi membuktikan mukjizat itu sebagai karunia dari Allah yang di luar kemampuan akal manusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini