SuaraJatim.id - Ketegangan di wilayah Taiwan kian meningkat. Pemerintah China mengerahkan kekuatan militernya ke Taiwan pasca lawatan Ketua Parlemen Amerika Serikat Nancy Pelosi.
Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengerahkan satu gugus tempur lengkap kapal induk yang melibatkan kapal selam bertenaga nuklir di perairan sekitar Pulau Taiwan.
"Normalnya, satu unit kapal selam nuklir selalu mendampingi satu gugus kapal induk dalam menjalankan misinya," kata peneliti senior pada Naval Research Academy PLA, Zhang Junshe, Kamis (4/8/2022).
Ia tidak menyebutkan nama kapal induk yang pertama kalinya diikutsertakan dalam misi latihan pencegahan kapal induk musuh tersebut.
Baca Juga:PM Anthony Albanese Yakin AUKUS Tidak Akan Mengganggu Hubungan Australia-Indonesia
Namun beberapa media China mengunggah foto Shandong, kapal induk kedua China, yang menjalankan misi pertamanya di bawah koordinasi Komando Armada Timur PLA tersebut pada Kamis hingga Minggu (7/8).
Beberapa armada lain juga turut bergabung dalam misi tersebut.
"Ini menunjukkan interoperabilitas yang tinggi di antara berbagai komando di PLA," kata Zhang dikutip media setempat.
Seiring dengan memanasnya situasi di Selat Taiwan terkait dengan kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi, PLA mengoperasikan dua kapal induk, Liaoning dan Shandong.
China masih memiliki satu unit kapal induk terbaru, Fujian, yang diluncurkan di Shanghai pada pertengahan Juni 2022.
Baca Juga:Kosmetik dari China dan Taiwan tanpa Izin Edar Masih Marak di Batam
Kementerian Pertahanan Nasional China saat ini mengoperasikan enam kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir, enam kapal selam serang bertenaga nuklir, dan 46 kapal selam serang bermesin diesel. [Antara]