SuaraJatim.id - Kasus penganiayaan pelajar SMA di Surabaya mulai diselidiki oleh kepolisian setempat. Unit Jatanras bersama Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) mulai menelisik kasus ini.
Sebelumnya, tiga pelajar SMK Dr Soetomo Surabaya dikeroyok oleh puluhan alumni SMAN 7 Kota Surabaya. Pengeroyokan ini menyebabkan ketiganya mengalami luka serius pada badannya.
Salah satu korban bahkan bercerita, Ia mengalami kekerasan fisik. Mulai dipukul, disundut rokok lehernya sampai kepalanya dilempar paving.
Dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, polisi telah mengamankan rekaman CCTV di sekitar lokasi dan memanggil korban untuk melakukan pemeriksaan.
"Hari ini korban diperiksa di Unit Jatanras. Sementara baru 2 korban dan beberapa saksi yang ada di TKP," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana, Jumat (5/8/2022).
Mirzal menyebut, dua korban yang dimintai keterangannya itu di antaranya adalah D (17) dan SL (17). Sementara satu korban lainnya yakni RZ (17), kini belum bisa dimintai keterangan lantaran masih dalam perawatan di rumah sakit.
"Kami akan terus dalami, selidiki. Kami juga masih berupaya mencari bukti-bukti maupun saksi-saksi lainnya," katanya menjelaskan.
Kasus penganiayaan pelajar SMK Dr Soetomo Surabaya ini mencuat beberapa waktu lalu. Lokasi penganiayaan di Jalan Pirngadi dan Jalan BKR samping SMAN 9 Surabaya.
Ditemui di rumahnya, salah satu korban berinisial DA (17) mengatakan jika kejadian penganiayaan tersebut bermula dari pertandingan Futsal yang diselenggarakan di GOR Unesa Lidah Kulon, Sabtu, (30/07/2022) sekitar pukul 21.00 WIB.
Baca Juga:Persebaya Pincang, Sejumlah Pemain Cedera Jelang Laga Lawan Bhayangkara FC
Dalam pertandingan tersebut, sempat terjadi kericuhan antara suporter SMAN 7 Surabaya dan SMK dr. Soetomo di luar halaman.
"Sempat ricuh di luar, lalu saya sebagai kakak kelas memisah dan berhasil. Lalu pihak SMAN 7 menantang untuk bertemu diluar," ujar DA menjelaskan.