SuaraJatim.id - Padepokan milik sosok pencetus ilmu Kulhugeni, Gus Samsudin yang berlokasi di Blitar, Jawa Timur ditutup usai digeruduk warga pada Minggu (31/7/2022) lalu.
Massa yang merupakan warga Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar tersebut berkumpul memaksa penutupan padepokan. Hal itu diduga imbas dari ilmu Gus Samsudin dibongkar oleh sosok Pesulap Merah hingga viral.
Mengejutkannya, Gus Samsudin membantah bahwa padepokan miliknya resmi ditutup dan sudah tidak beroperasi.
Ia menegaskan jika pengobatan miliknya itu masih berjalan.
"sekarang padepokan pengobatan tetap berjalan tetapi tidak di tempat (padepokan), karena adanya pihak-pihak yang melakukan kerusuhan," ujarnya seperti dikutip dari unggahan potongan video akun TikTok @andrisaputra.
Ia mengaku melakukan hal tersebut karena menaati hukum yang kini sedang berjalan.
"Sehingga saya tidak melakukan pengobatan di padepokan ini karena saya taat hukum. Saya menghormati apa yang disampaikan oleh kepolisian sehingga saya tidak melakukan pengobatan di padepokan," kata dia.
"Tetapi pihak kepolisian menyampaikan ke saya silahkan melakukan pengobatan tapi di luar dari padepokan," lanjutnya.
Sekali lagi, ia menegaskan bahwa saat ini ia tetap melakukan pengobatan.
Baca Juga:Tampil Nyentrik, Pesulap Merah Rupanya sempat Belajar Bikin Alis ke MUA
"Sampai saat ini saya tetap melakukan pengobatan tapi di luar dari padepokan," tegasnya.
Akun tersebut juga mengunggah video saat Gus Samsudin menunjukkan surat izin membuka praktek di padepokan tersebut.
Ia pun mengeluhkan ketika ia harus membuka praktek di luar, padahal padepokannya memiliki izin.
"saya mengobati pengobatan ada izinnya, tempatnya ada izinnya, terus saya disuruh di luar terus gimana. Yang menutup nanti yang akan bertanggung jawab," ujarnya.
Sebelumnya, padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin terekspos publik usai ditantang sosok Pesulap Merah atau Marcel Radhival.
Warga kemudian melakukan demo untuk memaksa padepokan segera ditutup.
Unggahan tersebut pun mendapat beragam respon dari warganet.
"ngobatin apa lagi sih emang ada pasien apa wkwk," ujar yana***
"memangnya masih ada yang berobat," imbuh heru***
"cukup din cukup," kata andre***
"dengan adanya peristiwa semoga masyarakat lebih berhati-hati untuk memilih tempat pengobatan," ujar moko***
"heran gua masih nggak mau ngaku juga," kata beba***
"taat hukum ya ges ya," kata mitsu***
Kontributor : Fisca Tanjung