Ningsih Tinampi Puji Keberanian Pesulap Merah Bongkar Trik Dukun, Warganet: Takut Didatangi Ya

Ningsih Tinampi turut menanggapi aksi Marcel Radhival atau yang dikenal sebagai Pesulap Merah.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Sabtu, 06 Agustus 2022 | 17:09 WIB
Ningsih Tinampi Puji Keberanian Pesulap Merah Bongkar Trik Dukun, Warganet: Takut Didatangi Ya
Ningsih Tinampi komentari aksi Pesulap Merah. [TikTok/@senimanbali88]

Ningsih sendiri mempunyai pemikiran jika dirinya tidak mempunyai niat sedikitpun untuk menjelek-jelekkan padepokan maupun pengobatan manapun.

"Saya malah bersyukur banyak pengobatan, asal nggak nipu. Orang sakit itu jangan ditipu," ujarnya.

Terkait pengenaan tarif untuk pengobatannya, Ningsih mengaku memang menarik biaya. Alasannya, agar tidak banyak orang yang datang kepadanya.

"Kalau di aku jujur, bayar memang iya, tarif memang tak kasih. Aku memperkecil satu, memang alasanku satu memang memperkecil orang yang datang, gak kuat tenagaku. Iya enak yang ngoceh. Kalau dibuat dengan harga seikhlasnya atau Rp 300 ribu, pada datang semua, aku yang nggak kuat," jelasnya.

Baca Juga:Brigjen Pol Krishna Murti Unggah Video Gus Samsudin Belah Kelapa: Kenapa Dukun Selalu Disebut Orang Pinter?

Ningsih Tinampi sendiri dikenal sebagai dukun yang mempunyai pengobatan alternatif yang ada di Dusun Lebaksari, Desa Karangjati, Kecamataan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Dari informasi yang didapat, pasien yang berobat di tempat Ningsih tersebut dikenakan biaya beragam, yaitu antara Rp 300.000 hingga Rp 10 juta.

Unggahan tersebut pun mengundang beragam komentar dari warganet. Tak sedikit yang justru menilai Ningsih berkomentar seperti itu karena takut pengobatannya dibongkar oleh pesulap merah.

"ini bu ningsih gak panik soalnya dia bener," ujar irma***

"coba marsel bongkar pengobatan ningsih itu," kata loss***

Baca Juga:Viral Pria Berpeci Tantang Pesulap Merah Bongkar Trik Keris Terbang Miliknya

"ningsih juga ketar ketir takut ketahuan juga mungkin," kata dewi***

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini