Sorotan Kemarin Lomba Agustusan Bercosplay Gus Samsudin vs Pesulap Merah Sampai Update Penganiayaan Pelajar Surabaya

Sejumlah peristiwa menjadi sorotan kemarin, Senin (08/08/2022).

Muhammad Taufiq
Selasa, 09 Agustus 2022 | 08:40 WIB
Sorotan Kemarin Lomba Agustusan Bercosplay Gus Samsudin vs Pesulap Merah Sampai Update Penganiayaan Pelajar Surabaya
Viral cosplay [Foto: Tangkapan layar Instagram]

SuaraJatim.id - Sejumlah peristiwa menjadi sorotan kemarin, Senin (08/08/2022). Mulai dari agustusan bercosplay Gus Samsudin vs Pesulap Merah sampai update kasus penganiayaan pelajar SMA Dr Soetomo Surabaya oleh alumni SMA 7.

Berikut ini peristiwanya:

1. Cosplay Gus Samsudin vs Pesulap Merah

Ada yang menarik pada kegiatan lomba baris berbaris di Desa Rejowinangun, Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Salah satu kelompok peserta lomba terlihat cosplay menjadi Gus Samsudin dan pesulap merah.

Baca Juga:Mbak Rara Singgung Karma Dan Roy Suryo Setelah Pesulap Merah Ungkap Trik Pawang Hujan

Bahkan mereka juga meneriakkan yel-yel "KTP".

Momen itu terekam dalam video amatir yang diambil salah satu warga. Video itu kemudian dibagikan oleh akun instagram @info_seputaran_blitar.

Dalam video tampak sejumlah orang berpakaian seperti Gus Samsudin tengah berbaris di jalanan. Seorang warga juga tampak mengenakan pakaian hingga wig berwarna merah, seperti sedang cosplay pesulap merah.

2. Keributan sopir di Jalan Raya Tuban

Baru-baru ini sebuah video kerumunan orang telibat keributan di jalanan Kabupaten Tuban Jawa Timur ( Jatim ) viral di media sosial Facebook.

Baca Juga:Ahmad Dhani Berencana Nyaleg Lagi di Pemilu 2024 di Dapil Surabaya

Dalam video itu nampak sejumlah pria yang disebut-sebut sebagai sopir truk terlibat cekcok dengan temannya. Peristiwa ini terjadi pada Jumat, (05/08/2022) lalu.

Dalam keributan itu bahkan ada seorang pria tua yang sampai membawa senjata tajam. Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka dalam keributan ini.

Peristiwa ini terjadi di Jalan Raya Tuban-Semarang KM 30, tepatnya di Desa Tambakboyo Kecamatan Tambakboyo. Dalam video viral itu juga nampak seorang pria tua dilerai saat hendak menyerang pengemudi yang lebih muda.

3. Penganiayaan pelajar SMA Surabaya

Kasus penganiayaan pelajar SMA di Kota Surabaya akhirnya menemui titik terang. Kepolisian setempat telah menetapkan tersangka dalam kasus itu.

Setelah melakukan penyelidikan, Unit Jatanras dan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polrestabes Surabaya menetapkan tiga alumni SMAN 7 Surabaya menjadi tersangka.

Sebelumnya, kasus ini mencuat setelah 3 pelajar SMA Dr Soetomo Surabaya dan orang tuanya melaporkan kasus penganiayaan yang dilakukan alumni SMA 7. Ketiganya menerima pukulan, disundut rokok sampai kepala dilempar paving.

Dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, ketiga alumni yang ditangkap merupakan lulusan 2022 dan berjenis kelamin laki-laki. Mereka adalah ARM (18) warga Tambaksari, EAF (18) warga Bubutan, dan DAK (18) warga asal Tambaksari.

4. Beredar biaya partisipasi agustusan mahal di Babat Lamongan

Beredar biaya surat permohonan biaya partisipasi pelaksanaan agustusan atau HUT ke-77 RI kepada pengusaha dan pedagang di Kecamatan Babat Lamongan.

Para pedagang ini mengeluhkan besarnya biaya sumbangan tersebut yang nilainya mencapai Rp 1 juta. Surat bahkan viral di media sosial sehingga menjadi sorotan warganet.

Setelah viral Camat Babat segera memberikan penjelasan terkait besaran tarif tersebut. Dijelaskan Camat Babat Johny Indrianto, penentuan tarif tersebut sudah berdasarkan hasil rapat panitia HUT ke-77 RI Tahun 2022 Kecamatan Babat.

Dalam rapat tersebut dibahas tentang program kegiatan dan biaya pelaksanaannya. Selain itu, di surat itu juga tertulis bahwa panitia akan menyelenggarakan kegiatan upacara, gerak jalan, beberapa perlombaan seperti volly, catur, sepakbola, pentas seni dan sejumlah hiburan lainnya.

5. Keluarga juragan rongsokan Sidoarjo surati Setneg

Keluarga Sabar (37), juragan rongsokan di Sidoarjo yang tewas ditembak sampai sekarang masih belum puas dengan hasil penyelidikan polisi.

Sebab hingga 40 hari pasca-penembakan, polisi baru menangkap pelaku atau eksekutor penembakan saja. Padahal, diduga pembunuhan tersebut sudah direncanakan.

Keluarga Sabar warga Desa Tenggulunan Kecamatan Candi Kabupaten Pasuruan itu menduga otak pelaku penembakan sampai sekarang masih berkeliaran.

Sebelumnya, polisi Sidoarjo menangkap Joko yang diduga sebagai eksekutor atau penembak Sabar di bawah jembatan layang Tenggulunan Candi. Akibatnya, korban mengalami luka tembak di dada, leher dan tangan, hingga meninggal dunia saat perawatan di IGD RSUD Sidoarjo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini