Ledakan di Distrik Dzhankoi Krimea, Radius 5 Kilometer Ditutup

Sebuah gudang amunisi milter di distrik Dzhankoi, Krimea meledak, Selasa (16/8/2022).

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 16 Agustus 2022 | 21:30 WIB
Ledakan di Distrik Dzhankoi Krimea, Radius 5 Kilometer Ditutup
Asap membumbung ke langit dan sekitar gudang amunisi militer Rusia di Krimea yang meledak karena dipicu kebakaran.(FOTO: TASS)

SuaraJatim.id - Sebuah gudang amunisi milter di distrik Dzhankoi, Krimea meledak, Selasa (16/8/2022). Seminggu lalu pangkalan udara meledak. 

"Saya di desa Azovsky, distrik Dzhankoi, di mana pagi ini, menurut Kementerian Pertahanan, kebakaran terjadi di wilayah tempat penyimpanan sementara salah satu amunisi unit militer. Saat ini ledakan masih berlanjut," tulis Kepala semenanjung, Sergey Aksenov di saluran Telegramnya, seperti dikutip dari Timesindonesia, pada Selasa.

Dia menambahkan para penduduk mulai dievakuasi dan zona radius lima kilometer telah ditutup di sekitar lokasi kejadian.

 "Kami memberikan bantuan di tempat. Ambulans, lembaga penegak hukum dikerahkan dalam jumlah yang cukup," katanya.

Baca Juga:Rusia Tawarkan Persenjataan Tempur Modern untuk Korea Utara dan Iran

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, pada 16 Agustus, sekitar pukul 06:15 waktu Moskow di dekat desa Mayskoye (distrik Dzhankoi Krimea), kebakaran terjadi di wilayah situs membelok untuk penyimpanan sementara amunisi salah satu militer. Api memicu ledakan amunisi.

Kementerian mengatakan tidak ada yang terluka parah dan pekerjaan sedang dilakukan untuk menentukan penyebab kebakaran.

Aksenov mengatakan, dua warga sipil terluka tetapi nyawa mereka tidak terancam. Satu orang terkena pecahan peluru, yang satu lagi tertimpa tembok. 

Pejabat lokal mengatakan kepada kantor berita Rusia bahwa sekitar 2.000 orang telah dievakuasi dari daerah itu sebagai tindakan pencegahan.

Rusia mencaplok Krimea pada tahun 2014 setelah demonstrasi jalanan nasional besar-besaran di Ukraina yang menyebabkan penggulingan presiden yang bersahabat dengan Kremlin.

Baca Juga:Vladimir Putin Surati Kim Jong un, Ini Isinya

Protes itu memicu pertempuran antara tentara dan separatis yang didukung Moskow di Ukraina timur, yang meletakkan dasar bagi serangan skala penuh Moskow pada 24 Februari tahun ini.

Pada 9 Agustus lalu Moskow mengatakan amunisi telah meledak di sebuah lapangan terbang militer Saky di Krimea, menewaskan satu orang dan melukai beberapa lainnya.

Lapangan terbang itu tidak ditargetkan oleh pasukan Ukraina tetapi para ahli mengatakan citra satelit menunjukkan kemungkinan serangan, dengan beberapa pesawat tempur Rusia hancur.

Ukraina belum mengaku bertanggung jawab atas serangan apa pun di Krimea. Tetapi para pejabat telah membuat beberapa komentar yang menunjukkan bahwa pasukannya mungkin terlibat.

Pada hari Selasa, ajudan utama presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak mengatakan ledakan gudang amunisi di Dzhankoi adalah pengingat bahwa Krimea yang diduduki oleh Rusia adalah risiko yang harus ditanggung bagi penjajah dan pencuri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini