"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran."
Dalam surat tersebut dijelaskan kita harus menjauhi segala sesuatu yang cabul, kotor, perbuatan zina dan lain sebagainya.
Kemudian dalam laman islam.co disebutkan menonton video porno sama memungkinkan seseorang lambat laun memiliki perilaku adiktif. Hal itu karena otak dapat memproduksi dopamine ketika seseorang merasakan kesenangan.
Titik sensitif otak mengira itu adalah reward yang akhirnya dopamim terproduksi. Dopamin sendiri merupakan salah satu zat neotransmitter yang dapat mengontrol emosi, motivasi, dan perasaan bahagia.
Baca Juga:Tertangkap! Pemeran Wanita dan Pria Video Porno Kebaya Merah Ternyata Warga Surabaya
Jika otak mengira video porno sebagai dopamin, maka zat tersebut akan terproduksi terus menerus saat seseorang menontonnya.
Aplikasi layanan terapi kecanduan film porno
Beberapa waktu lalu muncul seorang pria bernama Jack Jenkins. Ia membuat aplikasi khusus bagi orang-orang yang ingin berhenti dari kecanduan menonton film porno. Nama aplikasinya Remojo.
Aplikasi ini dibuat untuk membantu orang-orang yang kecanduan film biru itu. Sebab faktanya saat ini banyak orang kecanduan pornografi dan sulit untuk mengatasinya tanpa bantuan profesional.
Masalahnya adalah banyak orang yang tidak mau mengakui jika mereka kecanduan pornografi. Semakin parah ketika kecanduan seks itu terjadi di usia remaja yakni ketika berusia 13 tahun.
Baca Juga:Berkat Link Video Kebaya Merah, Polisi Amankan Pemain: Lengkap Kronologi
"Saat saya berusia 13 tahun saya melihat sendiri teman-teman sebaya mulai kecanduan pornografi tanpa mereka bisa hentikan. Banyak dari mereka nonton film porno selama 10 jam tanpa henti," ujar Jack Jenkins seperti dikutip The Guardian.
Jack Jenkins tidak membantah jika dia pernah kecanduan pornografi. Proses pemulihannya pun berjalan sangat lama setelah menjalani berbagai metode dan pelatihan yang dia rasakan tepat. Mulai dari meditasi, psikologi hingga teknologi.
Setelah melakukan penelitian dan diskusi melalui berbagai forum dunia maya, Jack Jenkins akhirnya memberanikan diri membuat aplikasi Remojo. Aplikasi itu sendiri sudah dibuat oleh Jack Jenkins pada September 2020. Saat ini sudah ada 100.000 orang yang menggunakan aplikasi Remojo.
"Kebanyakan dari pengguna kami justru datang dari negara-negara yang religius," jelasnya.
Cara kerja aplikasi Remojo sendiri bekerja tidak hanya seperti sebuah buku panduan. Mereka juga memiliki algoritma khusus dimana aktivitas pengguna Remojo di dunia maya terutama dalam pornografi bisa dibendung.
Seluruh akses akan tiba-tiba bisa dicegah agar tidak lagi dapat dengan mudah menikmati konten pornografi.