SuaraJatim.id - Kemarin cerita tragis takdir kematian dua perempuan di Jawa Timur ( Jatim ) menjadi sorotan publik. Pertama peristiwa mahasiswi UNAIR di Laut Makassar, kedua cerita guru MTS di Sampang Madura.
Kematian keduanya masih menjadi teka-teki. Apa benar bunuh diri atau korban pembunuhan. Mahasiswi UNAIR hilang dalam perjalanan menggunakan kapal, sementara guru MTS ditemukan bersimbah darah di kontrakannya.
Peristiwa pertama ini dibenarkan Ketua PKIP Unair Martha Kurnia Kusumawardani. Ia mengatakan, kampus UNAIR menerima kabar kematian mahasiswi bernama Syahna tersebut dari keluarga korban.
"Terkait mahasiswi atas nama Syahna yang dikabarkan hilang saat perjalanan ke Makassar, memang benar Syahna adalah mahasiswi Teknik Lingkungan Fakultas Sains dan Teknik Unair angkatan 2021," katanya kemarin, Rabu (16/11/2022).
Sampai sekarang keberadaan mahasiswi Fakultas Sains dan Teknik UNAIR itu belum ditemukan dan masih dicari kepolisian. Peristiwa ini sendiri sebenarnya terjadi dua pekan lalu, Selasa (08/11/2022).
Belakangan muncul dugaan kalau Ia sengaja menceburkan diri ke laut. Dugaan itu hanya berdasar rekaman CCTV saat Syahna ke toilet namun tak nongol lagi. Dan pastinya, kebenaran dugaan itu masih harus dibuktikan.
Peristiwa kedua guru MTS di Sampang. Seorang perempuan inisial H ditemukan meninggal di rumah kontrakannya di Dusun Duwek Buter Desa Trapang Kecamatan Banyuates.
Korban ditemukan pertama oleh warga sekitar lantaran mencurigai kaca rumah kontrakan tersebut pecah. Setelah ditengok masuk ke dalam rumah, ternyata penghuni inisial H bersimbah darah dengan posisi telungkup.
Dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, penemuan jenazah H itu tentu menggegerkan warga sekitar. Saksi yang menemukan korban pertama kali menjerit kaget. Jeritannya itu kemudian mengundang warga lain ke lokasi.
Baca Juga:Sedia Payung, Hampir Seluruh Wilayah Jatim Diprediksi Hujan Hari Ini
Kapolsek Banyuates, Iptu Rizky Akbar Kurniadi juga membenarkan kejadian dugaan pembunuhan tersebut. Korban mengalami luka bacok di kepala belakang dan luka sayatan akibat benda tajam di bagian punggung.
"Iya benar, kami masih melakukan penyelidikan dan memintai keterangan saksi-saksi, untuk sementara motifnya masih belum jelas, nanti akan kami infokan kembali," ujarnya, Rabu (16/11/2022).
Informasinya, korban perempuan inisial H usia 51 tahun tersebut merupakan pendatang warga Trenggalek, Jawa Timur. Korban diketahui berprofesi sebagai guru pengajar di salah satu sekolah Madrasyah Tsanawiyah di wilayah Kecamatan Banyuates.