AS Ajak Jepang Kirim Astronotnya ke Stasiun Ruang Angkasa NASA Sebagi Bentuk Imbalan

Jepang bisa mengirim astronot mereka ke stasiun ruang angkasa milik NASA yang mengorbot di bulan. Ternyata itu merupakan imbalan dari Amerika buat Jepang.

Muhammad Taufiq
Jum'at, 18 November 2022 | 16:54 WIB
AS Ajak Jepang Kirim Astronotnya ke Stasiun Ruang Angkasa NASA Sebagi Bentuk Imbalan
Astronot Jepang ikut terbang ke stasiun luar angkasa NASA [Foto: ANTARA]

SuaraJatim.id - Jepang bisa mengirim astronot mereka ke stasiun ruang angkasa milik NASA yang mengorbot di bulan. Ternyata itu merupakan imbalan dari Amerika buat Jepang.

Kerja sama pengiriman astronot Jepang ini telah ditandatangani oleh kedua belah pihak. Astronot Jepang ini akan terbang di bawah kepemimpinan Badan Penerbangan dan Antariksa AS itu.

Pengikutsertaan astronot Jepang ini, ternyata sebagai bentuk imbalan bagi negara Asia itu karena menyediakan transportasi logistik dan dukungan lainnya kepada NASA.

Namun, astronot Jepang yang ditempatkan di stasiun luar angkasa di bawah perjanjian itu tidak akan mendarat di Bulan. Kemungkinan bagi astronot Jepang untuk ikut mendarat di Bulan akan ditentukan melalui konsultasi di masa depan.

Baca Juga:Artemis, Roket Terkuat Meninggalkan Bumi Menuju Bulan

Gateway adalah bagian dari program Artemis NASA, sebuah proyek multilateral yang dimaksudkan untuk kembali mengirimkan manusia ke Bulan pada 2024.

Menteri Pendidikan, Budaya, Olahraga, Sains dan Teknologi Jepang Keiko Nagaoka dan administrator NASA dari National Aeronautics and Space Administration Bill Nelson menandatangani dokumen perjanjian tersebut dalam sebuah pertemuan daring.

Nagaoka mengatakan dia ingin memperkuat hubungan antara kedua negara terkait eksplorasi Bulan, dan Nelson menyebut Jepang sebagai mitra penting.

Kedua negara sepakat bahwa Badan Eksplorasi Ruang Angkasa Jepang (Japan Aerospace Exploration Agency) akan memberikan dukungan, termasuk baterai untuk modul Habitation and Logistics Outpost Gateway.

Badan Antariksa Jepang itu juga akan menyediakan transportasi menggunakan pesawat nirawak mereka. Jepang bermaksud untuk mulai mengirimkan empat ton material yang dimulai sekitar tahun 2030.

Baca Juga:NASA Akhirnya Berhasil Luncurkan Roket Artemis I ke Bulan

Jepang juga bertujuan untuk menjadi negara kedua setelah Amerika Serikat yang mendaratkan manusia di Bulan.

Nagaoka mengumumkan bahwa Jepang akan memperpanjang keterlibatan dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional hingga 2030, sesaat setelah operasinya akan berakhir pada 2024 .

Astronot Jepang Koichi Wakata, yang akan ikut dalam misi Gateway, telah menjalankan misi di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) sejak Oktober 2022.

Amerika Serikat telah meminta Jepang dan negara-negara Eropa untuk memperpanjang partisipasi mereka dalam program tersebut.

Sementara kelanjutan kerja sama Tokyo dinyatakan sudah diputuskan, Pemerintah Jepang dengan hati-hati mempertimbangkan masalah tersebut dengan latar belakang invasi Rusia ke Ukraina. Rusia adalah salah satu pemain kunci dalam proyek ISS. ANTARA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini