SuaraJatim.id - Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur erupsi pada Minggu 4 Desember 2022. Ribuan warga Lumajang mengungsi pasca Gunung Semeru erupsi.
Namun, rupanya ada sejumlah warga yang enggan untuk dievakuasi.
Salah satunya sejumlah orang yang berada di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Barokah yang ada Supiturang, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ini. Mereka menolak saat hendak dievakuasi relawan.
Momen tersebut terekam dalam video amatir. Video itu pun beredar di media sosial.
Baca Juga:Gunung Semeru Erupsi, Tanggal Letusan Yang Sama, Ada Apa Dengan 4 Desember?
Salah satunya diunggah oleh akun instagram @andreli_48.
Dalam video berdurasi lebih dari 1 menit itu terlihat sejumlah relawan mendatangi ponpes Nurul Barokah. Pada saat itu suasana ponpes diselimuti oleh abu.
Beberapa orang tampak mencoba mengajak penghuni ponpes untuk dievakuasi. Namun, seorang pria yang diduga pengurus ponpes justru menolak untuk dievakuasi. Padahal ponpes tersebut berada di zona merah.
Pria yang mengenakan kemeja putih dan sarung putih itu memaksa untuk tetap tinggal di dalam pesantren.
Seorang relawan mengatakan bahwa pria tersebut
Baca Juga:Status Gunungapi Semeru Naik ke Level IV! Ribuan Warga pun Mengungsi, Bantuan Masker Medis Dibagikan
"Bapak ini mengeluarkan pernyataan sikap bahwa keselamatan santri-santrinya itu urusan beliau, kita sudah melakukan hal semaksimal mungkin," ujar relawan.
Pria itu mengatakan, setidaknya ada 15 orang yang berada di ponpes tersebut.
Para relawan pun kemudian pergi. Saat hendak pergi, mereka juga mengajak seorang pria yang berada di depan ponpes.
Namun pria itu seperti ketakutan saat hendak ikut para relawan. Namun, tak lama kemudian pengurus ponpes itu keluar dan meminta agar pria itu kembali ke dalam ponpes.
Unggahan tersebut pun mengundang beragam komentar dari warganet.
"Jangan keras kepala dong, urusan nyawa jangan egois," ujar adi***
"Mungkin udah dikasih ilmu kebal asap semua," kata awan***
"Sekiranya mereka seperti itu beralasan 'tawakkal', maka mereka harus paham bahwa tawakkal mereka keliru," komen hasri***
"Ini parah ini," ucap raay***
Kontributor : Fisca Tanjung