SuaraJatim.id - Banjir parah melanda kawasan Sampang Madura Jawa Timur ( Jatim ) di hari pertama Tahun Baru 2023 kemarin, Minggu (01/01/2023). Satu orang tewas gegara tersetrum listrik saat banjir terjadi.
Adalah Mohammad Romli, warga Kabupaten Probolinggo yang berdomisili di Dusun Tase’an Desa Panggung Kecamatan/Kabupaten Sampang. Pria 27 tahun itu meninggal tersengat aliran listrik saat banjir luapan sungai Kemuning berlangsung.
Ceritanya, menurut keterangan saksi mata kepada polisi, saat itu banjir pelan-pelan sudah mulai menggenangi permukiman warga setinggi 50 centimeter. Romli saat itu hendak masuk ke dalam rumah mengecek kondisi banjir.
Namun sejam lebih Romli tidak bersuara. Lalu ditengoklah oleh kerabatnya. Ia ternyata sudah tidak bernyawa di dalam rumah. Ia lantas digotong keluar rumah melintasi banjir, kemudian dibawa ke rumahnya di Probolinggo.
Baca Juga:Daerah Terdampak Banjir Sampang Gelap Gulita, PLN: 12 Ribu Pelanggan Listrik Dipadamkan
Seperti dijelaskan Kapolsek Sampang kota AKP Tomo, Romli meninggal karena tersengat aliran listrik susuai dengan hasil visum terdapat bekas luka di bagian tangan kiri.
"Betul ada musibah korban kesetrum dan jenazahnya sudah dibawa ke rumah duka di Probolinggo," katanya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Selasa (2/1/2023).
Banjir parah memang melanda kawasan Sampang Madura selama dua hari kemarin. Banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan itu sejak malam pergantian tahun.
Banjir melumpuhkan akses warga, merendam ribuan rumah dan memutus akses jalan nasional. Akses di dalam kota Sampang lumpuh total karena jalan protokol berubah menjadi sungai.
"Sudah dua hari kami terendam banjir, semoga cepat surut dan tidak ada korban lagi," harap Azis korban banjir di Sampang.
Baca Juga:Banjir Terjang Kota Sampang Hingga Minggu Malam Belum Surut
Banjir terjadi akibat meluapnya aliran Sungai Kemuning. Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, banjir memutus akses jalan nasional, provinsi dan poros desa.
Ketinggian banjir bervariasi namun rata-rata sampai 1 meter. Sementara untuk melancarkan arus lalu lintas, jajaran kepolisian setempat mengalihkan arus dari Pamekasan maupun sebaliknya.
Terpisah, salah satu korban banjir Junaidi yang ada di Jalan Imam Bonjol mengatakan banjir yang merendam pemukiman di sekitar rumahnya hampir mencapai satu meter lebih.
Oleh sebab itu, warga mulai mengamankan barang-barang elektronik ke tempat lebih tinggi. Tujuannya, jika air terus naik, benda-benda tersebut tidak rusak.
"Sementara ini masih bertahan. Belum ada yang mengungsi. Karena warga berharap banjir segera surut meski sampai saat ini belum ada tanda-tanda pengurangan debit air," ujarnya menambahkan.