SuaraJatim.id - Sejak usia 4 bulan, balita bernama Assyifa Aulia Susanti berjuang tanpa anus. Orang tua balita 3 tahun itu pun tak bisa berbuat apa-apa karena ekonomi terbilang lemah.
Susi Susanti (30) awalnya tak mengetahui jika anaknya terlahir tanpa anus (atresia ani). Kondisi ini baru diketahui orangtua Syifa saat usianya menginjak 4 bulan. Saat itu Assyifa tidak rewel oleh sebab itu sakitnya tidak terdeteksi.
"Waktu itu karena saya melahirkan di dukun bayi dan terdengar suara tangisan, saya pikir kondisinya normal tapi saat periksa ke dokter, baru diketahui kalau Syifa tidak punya anus," kata Susi Susanti.
Perjuangan Assyifa selama 2 tahun 6 bulan, Syifa dengan kondisi tanpa anus. Mirisnya dia hanya bisa BAB lewat kemaluannya.
Baca Juga:6 Potret Greysia Polii, Mantan Pebulutangkis yang Tengah Hamil Anak Pertama
"Perutnya besar menggembung karena BAB-nya hanya seminggu sekali. Selalu menangis kesakitan saat itu," kata Susi.
Rintihan dan tangisan Syifa sepanjang hari tentu mengiris hati kedua orang tuanya. Namun karena terhimpit kondisi ekonomi, orang tua Syifa perlu waktu lama untuk mengumpulkan ongkos berobat, dan memaksa ayahnya harus berangkat ke luar negeri.
"Suami saya bekerja di Malaysia karena di kampung kami, Pulau Kangean, tidak ada pekerjaan," kata Susi.
Mendapati kabar dari media massa dan media sosial, Kemensos langsung mencari tau keberadaan dari Assyifa. Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kerahkan Sentra Margo Laras Pati sebagai salah satu unit pelaksana teknis (UPT) Kemensos melakukan respons cepat.
Tim membantu penanganan medis yang dialami Syifa sejak Agustus 2022, antara lain memfasilitasi pengobatan dan opname, pendampingan dan penguatan keluarga, mempersiapkan kelengkapan administrasi, menemukan tempat tinggal sementara untuk keluarga selama operasi Syifa, dan memberikan bantuan ATENSI.
Baca Juga:Karakter Susi Susanti di Upin Ipin Hebohkan Warganet Indonesia
"Syifa sudah dioperasi dua kali dan akan dioperasi lagi bulan Maret nanti. Semoga proses pencernaan Syifa tidak ada gangguan lagi setelah operasi berikutnya," kata Mensos Risma.
Tak hanya membantu operasi Syifa, dalam kunjungan ini, Risma menyerahkan bantuan ATENSI senilai Rp 12.350.000 berupa uang tunai sebesar Rp 5 juta.
Bantuan kewirausahaan untuk toko kelontong sebesar Rp 4,35 juta, dan bantuan sembako, bantuan perlengkapan sehari-hari, bantuan nutrisi, pakaian, mainan dan lain-lain sebesar Rp 3 juta.
Selain itu, bantuan donasi Kitabisa.com senilai Rp 70.612.300 turut diserahkan.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa