SuaraJatim.id - Pasca viralnya kejadian kriminal oleh oknum berpakaian Bonek Mania aniaya orang di media sosial, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi segera mengajak bertemu perwakilan tribun-tribun di ruang kerjanya.
Usai melakukan pertemuan dengan hampir semua perwakilan tribun, bahwa suporter Persebaya memastikan jika itu oknum yang benar-benar mencoreng nama baik Bonek.
"Perwakilan dari tribun kita sepakat Bonek ini berubah, Bonek ini menjadi Bonek sholawat, bonek kemanusiaan, yang mungkin ulah oknum tertentu yang mungkin menggunakan jubah Bonek, hasilnya menimbulkan keresahan masyarakat," ujar Eri Cahyadi, usai melakukan pertemuan, Selasa (14/2/2023).
Eri berharap, kejadian tersebut tak terulang kembali, karena Bonek sendiri adalah salah satu ikon dari Kota Surabaya, bukan hanya wajah dari Persebaya Surabaya.
Baca Juga:Eri Cahyadi Marah Dengar Kabar Bonek Aniaya Warga Semarang, Minta Polisi Tegas Saja Biar Jera
"Kami merasa harus mengembalikan nama Bonek, Marwah Bonek. Ada beberapa tahapan yang akan kami persiapan, sehingga bagaimana ke depan kejadian ini tidak terulang kembali," jelas mantan Kepala Bappeko ini.
"Bagaimana Persebaya tidak akan besar tanpa Bonek, Kota Surabaya tidak akan terkenal tanpa adanya Bonek. Sehingga Bonek ini marwanya Persebaya dan marwanya Surabaya, ini harus dijaga betul. Bonek harus berdikari sendiri. Persebaya dan Surabaya akan mensupport," imbuhnya.
Selain itu, Eri Cahyadi juga sempat menyinggung adanya badan hukum untuk para suporter, agar lebih mampu berdikari, demi kemajuan suporter yang ada di Surabaya sendiri.
"Nanti setelah ini temen-temen Bonek akan mengajak semuanya, senior Bonek, senior Persebaya untuk menuju ke sana. UU nomor 11 suporter itu harus punya organisasi dan berbadan hukum," ujarnya.
"Nah ini waktunya kita berbenah. Saya yakin dengan orang-orang hebat ini bisa dilakukan untuk lebih baik lagi. Nanti tunggu ya, kita akan berjalan itu dalam tahapan-tahapan. Insyaallah beliau-beliau tribun kita semua akan menciptakan sesuatu yang baru untuk Bonek," katanya menambahkan.
Baca Juga:Suporter Persebaya Aniaya Orang di Semarang? Eri Cahyadi Geram: Yang Berbuat Kriminal Bukan Bonek..
"Bonek kemanusiaan akan terlihat, Bonek sholawat terlihat, guyub rukun terlihat. Bukan hanya ulah satu dua orang tercoret. Kami bukan seperti itu. Kami berdiri di sini hukan sebagai wali kota tapi sebagai Bonek, sebagai orang Surabaya. Akan selalu menjaga nama Kota Surabaya dan Persebaya," urai Eri.
Sementara itu, salah satu perwakilan Bonek yang datang pada saat pertemuan dengan Eri Cahyadi, Husin Ghozali menjelaskan soal pertemuan tadi. Dalam pertemuan, Husin selaku Bonek merasa dihargai oleh adanya undangan dari Wali Kota Surabaya.
"Pertemuan tadi sangat membangun Karena bagaimanapun walikota sebagai warga Surabaya, dan orang yang dituakan di pemerintahan ini dan di Bonek Kami merasa diuwongke, bagaimana membangun Bonek ke depan yang lebih baik," ujar pria yang akrab disapa Cak Cong ini.
Dalam pertemuan tadi, Pemkot Surabaya dan Bonek akan berusaha merangkul bonek-bonek lainnya, yang tak tergabung dalam beberapa tribun yang selalu aktif. Karena dengan merangkul mereka, nantinya para Bonek yang tak tergabung ini bisa lebih beraktivitas secara positif.
"karena di sosial media akhir-akhir ini kan Bonek meresahkan untuk itu kita berpikir bagaimana menciptakan kondisi untuk merangkul teman-teman di luar sana yang membikin resah masyarakat, bagaimana caranya Bonek itu tetap pada porsinya mendukung Persebaya menjaga nama Persebaya menjaga nama baik Surabaya dan Bonek itu sendiri, bukan merusak nama baik Persebaya dan boneknya. Pemerintah fasilitasi itu bagaimana ke depannya agar lebih baik," terang Husin.
Soal kejadian di Semarang, Husin mengatakan jika kejadian itu di luar jangkauan para Bonek di Surabaya.
"Itu di luar jangkauan kami karena pihak panpel sekarang kan atau dari pihak keamanan tidak memberikan izin teman-teman Tribun juga tidak memberangkatkan karena belum ada izin dari pihak Semarang, makanya kami atas kejadian itu berinisiatif bertemu dengan semua Tribun dan diterima oleh pihak walikota," ungkapnya.
Saat ini, Pemkot Surabaya dan para Bonek berencana akan membuat organisasi dengan berbadan hukum, layaknya yang ada di Inggris.
"Itu sebenarnya masih wacana, berbadan hukum karena sesuai UU nomor 11 tahun 2022 nomor 54, suporter harus Ini masih dikaji sama temen-temen. Bentuknya apa, apa perlu pembuatan badan hukum itu sendiri untuk suporter Bonek. Masih dikaji lebih dalam," ujarnya.
Saat ini, para Bonek nantinya akan berkumpul, dan membicarakan soal badan hukum, karena bisa dipastikan ada pro-kontra di dalam kubu Bonek Mania.
"Pasti pro kontra karena di dalam Bonek ada yang ingin lebih baik, ada yang ingin tetap adanya. Kita menghormati itu, kita belum ingin bahas itu karena kita kembalikan kepada internal masing-masing," katanya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa