Terima Dubes RRT untuk ASEAN, Gubernur Khofifah Bahas Peningkatan Kerjasama di Bidang Pedidikan dan Teknologi Pertanian

Ada kemiripan antara Jatim dan RRT terkait potensi sektor pertanian dan agrikultur.

Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Kamis, 13 April 2023 | 14:27 WIB
Terima Dubes RRT untuk ASEAN, Gubernur Khofifah Bahas Peningkatan Kerjasama di Bidang Pedidikan dan Teknologi Pertanian
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Republik Rakyat Tiongkok untuk ASEAN, Hou Yanqi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (13/4/2023). (Dok: Pemprov Jatim)

SuaraJatim.id - Dalam pertemuan dengan Duta Besar (Dubes) Republik Rakyat Tiongkok untuk ASEAN, Hou Yanqi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (13/4/2023), Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa membahas banyak potensi kerjasama antar kedua negara. Diantaranya adalah soal pendidikan, serta pengembangan teknologi pertanian dan hortikultura.

Soal pendidikan, Gubernur Khofifah meminta adanya kerjasama beasiswa dari Pemerintah Cina untuk para mahasiswa dari Jatim terutama untuk jenjang S1, S2 dan S3. Beasiswa ini terutama di bidang pengembangan teknologi pertanian dan agrikultur.

Selain beasiswa, Khofifah juga meminta adanya short course atau pelatihan dari Pemerintah Cina bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) baik di lingkungan Pemprov Jatim maupun pemerintah kabupaten/kota. Terutama terkait program pengentasan kemiskinan dan teknologi pertanian.

“Saya pernah ditugaskan Gus Dur ke beberapa provinsi di RRT untuk mempelajari bagaimana Pemerintah RRT menurunkan kemiskinan. Diantaranya dengan memberikan training dan skill bagi kaum perempuan untuk dapat mandiri dan bangkit secara ekonomi. Sehingga short course bagi PNS ini sangat penting untuk mereka belajar soal penanganan kemiskinan,” katanya.

Baca Juga:Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok dan Stok Aman, Gubernur Khofifah Tinjau Pasar Wage di Nganjuk

Gubernur Khofifah Bahas Peningkatan Kerjasama di Bidang Pedidikan dan Teknologi Pertanian bersama Duta Besar (Dubes) Republik Rakyat Tiongkok untuk ASEAN, Hou Yanqi. (Dok: Pemprov Jatim)
Gubernur Khofifah Bahas Peningkatan Kerjasama di Bidang Pedidikan dan Teknologi Pertanian bersama Duta Besar (Dubes) Republik Rakyat Tiongkok untuk ASEAN, Hou Yanqi. (Dok: Pemprov Jatim)

“Terutama soal akses bantuan permodalan bagi kaum perempuan di sektor pertanian, perikanan dan peternakan. Bagaimana support permodalan dari perbankan di Cina bagi kaum perempuan untuk bisa bangkit secara ekonomi,” imbuhnya.

Khofifah mengatakan, beasiswa dan shortcourse di bidang pertanian juga dibutuhkan, apalagi sektor pertanian di RRT sangat maju . Didukung dengan penggunaan teknologi pertanian yang canggih  terutama untuk pengembangan varietas padi dan produk agrikultur yakni buah-buahan tropis asal Jatim.

Varietas padi misalnya, Khofifah mengatakan di Malang  ada varietas padi yang sekali panen dalam satu hektar bisa menghasilkan 14 ton.  Benihnya diperoleh dari Cina. Dan varietas ini sudah diujicoba di Malang dan berhasil beberapa kali panen, dengan hasil 14 ton per hektar.

“Jatim ini produksi padi sudah tertinggi secara nasional, tapi sebagian besar per hektar hasilnya 6-7 ton, di beberapa kabupaten bisa mencapai 9-12 ton per hektar,  dan yang dari RRT bisa 14 ton per hektar. Jikalau ada kerjasama di bidang pertanian maka akan mampu meningkatkan produktivitas padi di Jatim. Sektor pertanian ini penting karena secara global dunia sedang mengalami krisis pangan,” katanya.

Kemudian di bidang hortikultura, yakni pengembangan buah-buahan tropis asal Jatim seperti manggis, mangga dan durian. Bahkan beberapa produk buah-buahan asal Jatim tersebut  cukup banyak yang sudah diekspor ke luar negeri termasuk RRT. Bila komoditas ini dikembangkan maka produktivitasnya meningkat dan ekspornya juga bisa semakin luas.

Baca Juga:Aksi Bela Uighur di Gedung Perwakilan PBB

Sehingga harapannya produk hortikultura terutama buah-buahan asal Jatim ini bisa memperluas pasar ekspornya ke RRT. Tentunya dengan adanya short course terkait teknologi pertanian dari hulu dan hilirnya. Sehingga mampu memberikan nilai tambah pada produk hortikultura.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini