Seingat Ida, Nera pernah bercerita sebagai adik kandung Jusuf Hamka. Hanya ketika itu dia tidak menggubrisnya.
Tahun 2001, masalah mulai muncul. Seorang perempuan berinisial NU datang ke toko sparepart miliknya yang terletak di Jalan Kedungdoro, Surabaya. Datang sambil marah-marah, NU meminta mobil dan baju suaminya tersebut.
“aku telpon suamiku (Ardinata/Nera) untuk nanya siapa NU ini. Katanya itu kerabatnya. Jadi saya biarkan. yang dirampas itu mobil dan baju-bajunya Ardinata,” kata Ida.
Belakangan diketahui, Ida juga merupakan korban dari Nera. Ternyata, Nera ini memiliki tiga identitas berbeda. Dua di antaranya palsu.
Baca Juga:Miris, Selama Puluhan Tahun Wanita Ini Rupanya Menikah dengan Perempuan Ini Sosok di Baliknya
Pertengakaran antara Ida dengan Nera tidak terhindarkan lagi. Ida mengaku kerap mendapat perlakuan kasar hingga dipukul. Pada 2002 Ida memutuskan untuk melaporkan Nera ke Polda Jatim. Laporan diterima dengan Nomor LP/323/VIII/2002/Biro Ops tanggal 8 Agustus 2002.
Sepanjang laporan tersebut, Ida mengaku telah mendapatkan dua kali Surat Pemberitahuan Hasil Perkembangan Penyelidikan (SP2HP) selama dua kali. Pertama pada tahun 2005 dan kedua pada tahun 2012.
Setelah itu tidak pernah lagi mendapatkan SP2HP lagi. Ida lantas memutuskan untuk mendatangi Polda Jatim meminta penjelasan mengenai perkembangan kasus tersebut. Namun, dia justru dibentak-bentak oleh petugas dan mengatakan bahwa berkas kasus yang dilaporkan sudah hilang dilalap api setelah pada tahun 2014 ruang penyidik Polda Jatim terbakar.
Belum selesai soal laporan tersebut, masalah berikutnya datang. Rumah Ida yang dibelikan Nera tiba-tiba terbit sertifikat dan telah dijual kepada keponakan suaminya tersebut.
Tidak tinggal diam, Ida menggugat Nera. Tetapi situasinya justru berbalik, Ida dilaporkan oleh keponakan Nera berinisial SS karena mempertahankan rumahnya.
Baca Juga:Siapa Jusuf Hamka? Pengusaha Jalan Tol yang Dikaitkan Kisah Viral 'Suamiku Ternyata Perempuan'
“Baru Mei 2023 kemarin rumahku dieksekusi oleh PN Surabaya. yang mengajukan adalah suamiku sendiri. Padahal suamiku itu DPO sudah terbit suratnya. Kok masih bisa menggugat?,” kata Ida.