Viral Sekelompok Orang Berkaus PDIP Dukung Prabowo-Gibran, DPD Jatim Singgung Kudatuli

Beredar di media sosial sekolompok orang berkaus PDI Perjuangan mengeklaim sebagai kader Mataraman menyatakan dukungan pasangan Prabowo-Gibran.

Baehaqi Almutoif
Sabtu, 02 Desember 2023 | 09:45 WIB
Viral Sekelompok Orang Berkaus PDIP Dukung Prabowo-Gibran, DPD Jatim Singgung Kudatuli
Viral Sekelompok Orang Berkaus PDIP Dukung Prabowo-Gibran. [TikTok]

SuaraJatim.id - Beredar di media sosial sekolompok orang berkaus PDI Perjuangan mengeklaim sebagai kader Mataraman menyatakan dukungan pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Video tersebut viral, salah satunya dibagikan akun TikTok @wayahe.prabowo. Mereka menyatakan diri sebagai kader dan simpatisan PDIP wilayah Mataraman, Jawa Timur.

Dalam video tersebut tampak beberapa orang mengenakan kaus PDIP mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Gibran. Bagian background video ada banner bertuliskan dukungan dengan logo kepala banteng mirip milik PDI Perjuangan.

Unggahan tersebut telah viral dan mendapat 359.500 suka, 19.400 komentar, serta 8732 kali dibagikan.

Baca Juga:Realistis, Target Kemenangan Ganjar-Mahfud di Blitar Lebih Rendah dari Jokowi-Maruf Amin pada 2019

DPD PDI Perjuangan angkat bicara mengenai beredarnya video tersebut. Pelaksana Harian (Plh) Ketua DPD PDIP Jatim Budi Kanang Sulistyono mengaku telah melihat video tersebut.

Dia menilai aksi-aksi seperti ini seperti peristiwa Kerusuhan dua puluh tujuh Juli yang terjadi pada 27 Juli 1996.

“Buat kami, hal ini kegiatan-kegiatan semu psywar. Hal seperti ini pernah terjadi 27 Juli 1996 (Kudatuli) di mana kami diserang oleh oknum-oknum yang menyaru sebagai kader dan simpatisan. Mungkin benar kata Ibu Mega (Megawati Soekarnoputri) soal Gaya Orde Baru muncul lagi,” ujarnya dilansir dari Beritajatim.com--jaringan Suara.com, Jumat (1/12/2023).

Kanang menegaskan telah menugaskan kader PDI Perjuangan di masing-masing DPC mencari oknum yang ada di dalam video tersebut.

“Kami tugaskan agar harus menemukan sampai alamatnya oknum ini. Kemudian kami akan lihat, apakah masuk ranah hukum atau ranah internal,” katanya.

Baca Juga:Puan Maharani Tanggapi Istilah Orde Baru Reborn, Sindir Siapa?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini