SuaraJatim.id - Kemunculan Dajjal merupakan satu diantara tanda-tanda datangnya hari Kiamat. Sebagai umat muslim, memperbanyak ibadah, amal dan mempertebal iman menjadi salah satu cara untuk terhindar dari fitnah Dajjal di hari Kiamat.
Fitnah Dajjal seperti yang diriwayatkan oleh HR Muslim begitu kejam dan akan membuat umat muslim tergoyahkan imannya. Nabi Muhammad saw. telah menganjurkan kepada umatnya untuk selalu membaca doa agar terhindar dari Dajal dan segala fitnah kejinya.
Umat muslim diwajibkan untuk selalu membaca doa agar terhindar dari fitnah Dajjal di hari Kiamat. Doa terlindung dari fitnah Dajjal bisa diucapkan setelah salat.
Berikut doa lengkap terlindung dari fitnah Dajjal, lengkap bahasa Arab, latin dan terjemahan serta doa selamat di hari Kiamat:
Baca Juga:Doa untuk Orang Sakit Sesuai Ajaran Rasulullah SAW, Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Terjemahan
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
"Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabinnaari jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal."
Artinya:"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari azab Jahanam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Dajal."
Surah Al Kahfi ayat 1-10:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ
Baca Juga:Surah Al Kahfi Ayat 1-110 Lengkap Teks Arab, Latin, Terjemahan dengan Tajwid
Al-ḥamdu lillāhil-lażī anzala 'alā 'abdihil-kitāba wa lam yaj'al lahū 'iwajā(n).
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab Suci (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak membuat padanya sedikit pun kebengkokan.
قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا حَسَنًاۙ
Qayyimal liyunżira ba'san syadīdam mil ladunhu wa yubasysyiral-mu'minīnal-lażīna ya'malūnaṣ-ṣāliḥāti anna lahum ajran ḥasanā(n).
(Dia menjadikannya kitab) yang lurus agar Dia memberi peringatan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik.
مّٰكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ
Mākiṡīna fīhi abadā(n).
Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًاۖ
Wa yunżiral-lażīna qāluttakhażallāhu waladā(n).
(Dia menurunkan Al-Qur'an itu) juga agar Dia memberi peringatan kepada orang-orang yang berkata, "Allah mengangkat seorang anak."
مَّا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰبَاۤىِٕهِمْۗ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا
Mā lahum bihī min 'ilmiw wa lā li'ābā'ihim, kaburat kalimatan takhruju min afwāhihim, iy yaqūlūna illā każibā(n).
Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang (hal) itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah besar (dosa) perkataan yang keluar dari mulut mereka. Mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka.
فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا
Fa la'allaka bākhi'un nafsaka 'alā āṡārihim illam yu'minū bihāżal-ḥadīṡi asafā(n).
Maka, boleh jadi engkau (Nabi Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an).
اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا
Innā ja'alnā mā 'alal-arḍi zīnatal lahā linabluwahum ayyuhum aḥsanu 'amalā(n).
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di atas bumi sebagai perhiasan baginya agar Kami menguji mereka siapakah di antaranya yang lebih baik perbuatannya.
وَاِنَّا لَجٰعِلُوْنَ مَا عَلَيْهَا صَعِيْدًا جُرُزًاۗ
Wa innā lajā'ilūna mā 'alaihā ṣa'īdan juruzā(n).
Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya sebagai tanah yang tandus lagi kering.
اَمْ حَسِبْتَ اَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُوْا مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا
Am ḥasibta anna aṣḥābal-kahfi war-raqīmi kānū min āyātinā 'ajabā(n).
Apakah engkau mengira bahwa sesungguhnya para penghuni gua dan (yang mempunyai) raqīm443) benar-benar merupakan keajaiban di antara tanda-tanda (kebesaran) Kami?
اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا
Iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālū rabbanā ātinā mil ladunka raḥmataw wa hayyi' lanā min amrinā rasyadā(n).
(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu berdoa, "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu dan mudahkanlah bagi kami petunjuk untuk segala urusan kami."
Doa Selamat di Hari Kiamat
رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ
“Rabbana amanna faktubna ma’as syahidin.”
Artinya: “Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Qur'an dan kenabian Muhammad)”.
Selain itu, Rasululllah saw., bersabda tentang keberkahan istikamah membaca Al-Qur'an, yaitu:
"Iqroul qurana, fainnahu ya’tii syafiian yauman qiyamah lishohibihi."
Artinya: "Bacalah Al-Qur’an. Sebab, ia akan datang memberikan syafaat pada hari kiamat kepada pemilik (pembaca, pengamal)-nya,” (HR. Ahmad)