Cuaca Ekstrem, Tenda Pedagang Pantai Cemara Jember Porak-poranda Dihantam Banjir Rob

Cuaca ekstrem yang melanda Jember beberapa waktu belakangan.

Baehaqi Almutoif
Minggu, 17 Maret 2024 | 04:19 WIB
Cuaca Ekstrem, Tenda Pedagang Pantai Cemara Jember Porak-poranda Dihantam Banjir Rob
Sejumlah anak bermain saat terjadi banjir rob di Pantai Cemara, Desa Mojomulyo, Kecamatan Puger, Jumat (15/3/2024). ANTARA/VJ Hamka Agung Balya

SuaraJatim.id - Cuaca ekstrem yang melanda Jember beberapa waktu belakangan. Banjir rob disertai ombak besar menerjang sejumlah pantai.

Tenda pedagang di Pantai Cemara di Desa Mojomulyo, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember rusak diterjang banjir rob beberapa hari lalu.

"Banjir rob tersebut menyebabkan puluhan bangunan milik pedagang di kawasan pantai selatan Jember itu rusak akibat dihantam ombak," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Penta Satria, Sabtu (16/3/2024).

Air laut di Pantai Cemara dalam beberapa hari ini naik ke daratan hingga mencapai 50-70 meter.

Baca Juga:Prabowo-Gibran Menang Telak di Jatim, Gerindra Pede Tatap Pilkada

Penta Santria mengimbau masyarakat untuk mewaspadai banjir rob susulan di pesisir selatan kabupaten setempat.

"Kami imbau warga yang rumahnya tidak jauh dari laut untuk waspada terhadap cuaca ekstrem, meskipun banjir rob terjadi hampir setiap tahun dan warga menjadi terbiasa dengan hal itu," katanya.

Pihaknya juga meminta nelayan dan wisatawan untuk berhati-hati. Banjir rob dan ombak besar masih berpotensi terjadi di pesisir Selatan Jember.

Tidak hanya Pantai Cemara, ombak besar juga berpotensi terjadi di Pantai Payangan Kecamatan Ambulu.

"Kami juga mengimbau kepada wisatawan yang berkunjung ke objek wisata pantai untuk tidak bermain air agak ke tengah laut karena sewaktu-waktu terjadi gelombang tinggi yang dapat membahayakan keselamatan pengunjung," katanya.

Baca Juga:Banjir di Balerejo Madiun Capai 1,5 Meter, Ratusan Orang Mengungsi

BPBD Jember terus memantau ketinggian air di wilayah pesisir Selatan, terutama yang padat pengunjung.

Imam Syafii, nelayan di Desa Mojomulyo mengatakan banjir rob memporak-porandakan warung sejumlah pedagang. Sedikitnya 20 lapak rusak diterjang air pasang.

"Banjir rob tahun ini menyebabkan kerusakan yang lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sehingga kami harus meningkatkan kewaspadaan yang tinggi saat banjir pasang air laut itu," kata Imam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini