SuaraJatim.id - Komisi D DPRD Jatim menyarankan kepada pemerintah provinsi untuk tidak meninggalkan pemerintah kabupaten/kota dalam pengembangan bus Trans Jatim.
Wakil Ketua Komisi D, M. Ashari mengatakan, kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota diperlukan untuk meningkatkan layanan.
Dia kemudian mencontohkan di Surabaya, bus Trans Jatim belum bisa masuk ke dalam jalur perkotaan. "Sehingga, ke depan harus koordinasi dengan baik baik kabupaten/kota agar TransJatim bisa masuk ke wilayah perkotaan," ujarnya, Senin (29/4/2024).
Pemprov Jatim saat ini tengah mengembangkan Trans Jatim ke sejumlah wilayah. Terbaru, akan ada rute tambahan dari Gresik ke Lamongan yang diproyeksikan bisa terealisasi pada Agustus 2024.
Baca Juga:Sumenep Gelar Festival Permainan Tradisional, Cek Tanggalnya
Rute ini akan melayani penumpang yang berangkat dari Terminal Bunder di Gresik ke Terminal Paciran di Lamongan.
Ashari mengusulkan, rute-rute lainnya juga bisa segera dibuka. Bus Trans Jatim diharapkan bisa merambah kawasan Madura.
"Madura sangat butuh terhadap Bus Trans Jatim. Kenapa, karena banyak taksi gelap pelat hitam di Madura dibanding pelat kuning. Tentu itu bisa merugikan masyarakat dan keamanan masyarakat juga tidak sepenuhnya terjamin. Kalau Bus Trans Jatim di Madura, maka bisa mengurangi tingkat kecelakaan," katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Jatim dr Agung Mulyono mengatakan, sejauh ini keberadaan Bus Trans Jatim sudah on the track.
Bus TransJatim sudah beroperasi di tiga koridor, yakni koridor 1 Sidoarjo-Gresik, Koridor II Surabaya-Mojokerto dan Koridor III Mojokerto-Gresik.
Baca Juga:Remaja di Sampang Ditusuk Orang Tak Dikenal, Begini Kondisinya