Musrenbang Pemuda Surabaya Harusnya Libatkan Lebih Banyak Organisasi

Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Pemuda yang digelar Pemkot Surabaya beberapa waktu lalu dinilai minim partisipasi organisasi kepemudaan.

Baehaqi Almutoif
Minggu, 23 Juni 2024 | 00:25 WIB
Musrenbang Pemuda Surabaya Harusnya Libatkan Lebih Banyak Organisasi
Musrenbang pemuda yang digelar Pemkot Surabaya. [Diskominfo Surabaya]

SuaraJatim.id - Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Pemuda yang digelar Pemkot Surabaya beberapa waktu lalu dinilai minim partisipasi organisasi kepemudaan.

Ketua Bidang Pengembangan dan Pembinaan Pemuda Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah Jawa Timur (P-PGIW Jatim) Wicaksana Isa Nugraha PH menyayangkan tidak terlibatnya sejumlah organisasi kepemudaan.

“Kalau memang beliau (Eri Cahyadi) melibatkan pemuda dalam pembangunan daerah, seharusnya ia melibatkan semua unsur kepemudaan. Buktinya kan tidak,” katanya dalam rilis yang diterima, Sabtu (22/6/2024).

Terbatasnya organsasi kepemudaan yang datang menimbulkan stigma acara tersebut hanya sekadar formalitas.

Baca Juga:Cerita Menegangkan Santri Sidoarjo Terjebak dalam Lift Hotel Empire Palace Surabaya

Padahal, menurut Wicaksana, acara seperti ini penting untuk menjaring aspirasi dan membagikan visi misinya kepada anak-anak muda di Surabaya.

Dia berharap Musrenbang tersebut bisa melibatkan banyak partisipasi dari para pemuda. "Kami mengkhawatirkan apabila dalam Musrenbang Pemuda ini bisa menjadi kurang komunikatif dan tidak tepat sasaran apabila kurang melibatkan partisipasi dari organisasi kepemudaan yang lain,” katanya.

Ketua umum Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Surabaya Rizky Syahputra mengatakan, harusnya bila pemerintah kota serius menjaring aspirasi para pemuda, ada baiknya mengundang semua elemen organsasi kepemudaan.

Tidak hanya yang berbasis territorial, namun juga ideologis dan akademis.

"Perlu diingatkan bahwasanya secara historis, Kota Surabaya bukan hanya ruang perdagangan dan ruang tinggal. Namun juga ruang seni, kebudayaan, dan pemikiran. Di Surabaya-lah banyak kemudian muncul tokoh-tokoh pemikir bangsa seperti Haji Oemar Said (H.O.S) Tjokroaminoto dan Bung Karno," ungkapnya.

Baca Juga:Bengkel Bus Damri di Surabaya Terbakar, Asap Hitam Mengepul ke Udara

Rizky khawatir minimnya partisipasi organisasi pemuda gagasan yang dimunculkan akan sangat minim.

"Saya rasa sumbangsih perspektif dan gagasan juga akan sangat minim. Nanti akan berimbas kepada aspirasi yang diberikan kepada pemkot Surabaya. Hanya mendukung tanpa mengkritisi kebijakan," katanya.

Rizky juga menyatakan bahwa masih banyak organisasi kepemudaan yang peduli akan permasalahan di kota Surabaya. Tentunya dengan pisau analisis dan pendekatannya masing-masing.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini