Batalkan Pencopotan Budi Santoso, Rektor UNAIR: Itu Masa Lalu

Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya Prof Mohammad Nasih membatalkan pencopotan Prof Budi Santoso dari jabatannya sebagai dekan fakultas kedokteran.

Baehaqi Almutoif
Selasa, 09 Juli 2024 | 18:31 WIB
Batalkan Pencopotan Budi Santoso, Rektor UNAIR: Itu Masa Lalu
Ilustrasi UNAIR (unari.ac.id)

SuaraJatim.id - Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya Prof Mohammad Nasih membatalkan pencopotan Prof Budi Santoso dari jabatannya sebagai dekan fakultas kedokteran.

Prof Budi dipastikan mulai kembali menjadi dekan fakultas kedokteran pada Rabu (10/7/2024). "Besok pagi beliau sudah ngantor kembali," kata Prof Nasih dikutip dari Antara, Selasa (9/7/2024).

Dia mengaku sudah membaca surat yang dikirimkan Prof Budi. Dia menyebut memahami yang disampaikannya.

"Kami bisa paham apa yang disampaikan Prof Bus. Karena ada alasan bagi kami untuk mengangkat beliau sebagai dekan, ya kami angkat kembali," ujarnya.

Kabar pencopotan Prof Budi dari jabatannya sebagai dekan fakultas kedokteran sempat menuai polemik. Banyak yang mengaitkan dengan pernyataan dosen yang akrab disapa Bus tersebut dengan penolakannya terhadap rencana impor dokter asing.

Baca Juga:Dicopot dari Dekan FK UNAIR, Budi Santoso Tunggu Penjelasan Rektor

Prof Nasih sendiri tak menjelaskan mengenai alasan pencopotan Prof Budi dari jebatannya tersebut. "Itu masa lalu, yang penting sekarang kami fokus ke depan untuk Unair yang kita cintai," katanya.

Menurutnya, pencopotan tersebut sebagai dinamika yang biasa terjadi.

"Ini kan biasa saja. Jadi sampean ketemu, pacaran, terus ada masalah apa tiba-tiba putus, kan biasa kan. Jadi tidak usah baperan. Tapi Insya Allah semua sudah oke, kami sudah baca surat Prof Bus dan sudah kami angkat kembali jadi Dekan Fakultas Kedokteran," ujarnya.

Sementara itu Prof Budi bersyukur polemik ini sudah berakhir. Ia meminta maaf telah membuat gaduh atas kabar tersebut.

"Alhamdulillah semuanya sudah berakhir. Saya secara pribadi mengaturkan permohonan maaf kepada bapak rektor, mungkin saya bermaksud untuk mewakili diri pribadi tapi mungkin terlalu kelewatan, sehingga daya menggunakan institusi, ini yang mungkin salah saya," kata Budi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini