SuaraJatim.id - Bakal calon Gubernur (Bacagub) Jatim Khofifah Indar Parawansa beberapa kali turun ke masyarakat bersama bakal calon wali kota (Bacawali) Surabaya Eri Cahyadi. Salah satunya saat pengajian Gus Iqdam di wilayah Wonoayu, Surabaya pada akhir Agustus 2024.
Ketika itu Khofifah dan Eri hadir bersama didampingi Sekjen DPP Golkar M Sarmuji. Keduanya juga terlihat menghadiri pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul ke-32 di Jatim Expo Surabaya pada Minggu (8/9/2024).
Partai Golkar 'menduetkan' foto Khofifah-Emil dengan Eri Cahyadi-Armuji. Foto mereka berlatar belakang kuning dengan logo partai tersebut.
Eri-Armuji sebenarnya merupakan kader PDI Perjuangan (PDIP). Pada Pilgub Jatim 2024, PDIP tidak mengusung Khofifah-Emil. Partai berlogo kepala banteng ini mengusung Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans).
Baca Juga:Fotonya Disandingkan dengan Khofifah-Emil, Eri Cahyadi Justru Puji Risma
Wakil Ketua DPD PDIP Jatim Budi Sulistyono tidak terlalu menanggapi hal tersebut. Ia memaklumi Eri turun bersama dengan Khofifah. Karena menurutnya, Eri diusung semua partai di Surabaya. Termasuk partai yang mengusung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim.
"Ya wajar, misal yang di Wonoayu itu sepertinya acaranya Golkar. Ya Eri kan diusung Golkar. Khofifah juga diusung Golkar. Misal ada acara PKB. Ia (Eri, Red) bersama bacagub PKB Luluk sama Lukmanul. Kan nanti juga pasti ada momennya. Jadi wajar-wajar saja. Kami memaklumi,” katanya saat dihubungi Suara.com, Selasa (10/9/2024).
Kanang yakin, meski Eri turun bersama bacagub lain, hatinya tetap berada dan mendukung bacagub yang diusung oleh PDIP. “Kan nggak pernah saya kira terlontar dari Eri bahwa, ia dukung salah satu calon. Kalau terlontar, itu baru kami pertanyakan,” tegasnya.
Kemarin juga sebenarnya bakal calon wakil wali kota (Bacawawali) Surabaya Armuji bersama Bacagub Risma senam bersama Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kecamatan Rungkut di halaman parkir Barat Graha YKP.
Kegiatan senam itu menjadi salah satu agenda PDI Perjuangan Kota Surabaya untuk mensosialisasikan pasangan calon Eri Cahyadi-Armuji di Pemilihan Wali Kota Surabaya. Serta Risma-Gus Hans pada Pilgub Jawa Timur.
Baca Juga:Golkar 'Duetkan' Foto Khofifah-Emil dan Eri-Armuji, PDIP: Pasti Lakukan Hal Sama
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, majunya Risma dan Gus Hans pada Pilgub Jawa Timur merupakan simbol perubahan Jawa Timur yang pro rakyat. “Bu Risma-Gus Hans adalah simbol perubahan Jawa Timur. Keduanya mengusung semangat “Resik-Resik Jawa Timur”, yakni tata kelola pemerintahan pro rakyat yang bersih dari korupsi,” ucap Adi Sutarwijono.
Tak hanya pasangan Khofifah-Emil dan Risma-Gus Hans, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim yang diusung PKB juga sudah mulai bergerak di Jatim. Mereka mendatangi sejumlah daerah dan pondok pesantren (Ponpes) di Jatim. Seperti Pondok Pesantren Segoro Agung, Trowulan, Mojokerto, Ponpes Al Karimiyah di Sumenep, dan Annuqayah Guluk-guluk.
Pada Minggu 8 September 2024 kemarin, pasangan ini melanjutkan kunjungan ke Ponpes Matholiul Anwar Lamongan, dan menghadiri pengajian Haul Mambaul Ulum, Mayong, Karangbinangun, Lamongan.
Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo menjelaskan, di pilkada terkadang tidak selalu linier antara kandidat di kota dan di provinsi. Hanya saja, untuk pilwali tahun ini Eri-Armuji paling diuntungkan. Karena, mereka bisa kampanye dengan semua pasangan calon Gubernur Jatim.
“Eri-Armuji ini kan calon tunggal. Semua partai dukung pasangan ini di pilwali. Sementara di pilgub, ada tiga calon. Jadi sebenarnya, kebersamaan Eri dan Khofifah ini tidak akan berpengaruh terhadap suara Khofifah-Emil. Masyarakat sekarang lebih cerdas mas. Jadi, gak mungkin bingung lah mas,” ungkapnya.
Di sisi lain ia menilai, kehadiran Luluk di pilgub Jatim tidak akan memecah suara masyarakat Nahdliyin di Bumi Mojopahit. Menurutnya, warga Nahdlatul Ulama (NU) ini tetap akan melihat kedekatan personal. Bukan sosok yang akan diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Walau, PKB sangat identik dengan NU.
“Selama ini hubungan emosional masyarakat NU ini lebih condong ke Khofifah. Apalagi, Khofifah adalah ketua umum PP Muslimat NU. Hubungan Khofifah dengan masyarakat NU ini kan sangat dekat banget ya. Khususnya di Jatim. Program selama lima tahun kemarin juga sangat dirasakan,” tambahnya.
“Jadi saya rasa, tidak ada pengaruhnya. Apalagi, Luluk bisa dibilang baru di Jatim. Beliau harus kerja keras untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat NU. Ditambah, hubungan NU dan PKB saat ini juga lagi renggang,” katanya lagi.
Kontributor : Yuliharto Simon Christian Yeremia