LUMAN: Jatim Butuh Kebijakan yang Dapat Melindungi Ibu Hamil dan Melahirkan

Kasus kekerasan perempuan dan anak sering terjadi di Jatim.

Baehaqi Almutoif
Minggu, 22 September 2024 | 12:45 WIB
LUMAN: Jatim Butuh Kebijakan yang Dapat Melindungi Ibu Hamil dan Melahirkan
Calon Gubernur Jatim Luluk Nur Hamidah di Car Free Day (CFD) Surabaya pada, Minggu (22/9/2024). [Ist]

SuaraJatim.id - Kasus kekerasan perempuan dan anak sering terjadi di Jatim. Kondisi ini pun mendorong bakal Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (LUMAN) mengampanyekan perlindungan perempuan dan anak di Car Free Day (CFD) Surabaya di sekitar Taman Bungkul pada Minggu (22/9/2024).

Luluk dan Lukman didampingi Ketua Harian PKB Ais Shafiyah Asfar dan ratusan kader Perempuan Bangsa Jatim. Keduanya mengawali kegiatan dengan long march.

Dimulai dari lampu merah sebelah timur Kebun Binatang Surabaya (KBS) hingga titik CFD Taman Bungkul. Luluk memegang tulisan 'Lindungi Anak Kita dari Predator Seksual'. Kondisi ini menandakan upaya kerasnya mendorong penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Luluk mengatakan, harus ada kebijakan di level provinsi yang benar-benar berpihak kepada perempuan dan anak. Sehingga dapat melakukan pencegahan dan perlindungan korban kekerasan seksual.

Baca Juga:Pertarungan Dimulai, 3 Bapaslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim Dinyatakan Lolos

Perlindungan terhadap perempuan dikatakannya, harus inklusif yang dapat menyentuh banyak kondisi. Seperti perlindungan atas perempuan pasca-melahirkan.

Kondisi kejiwaan perempuan usai melahirkan sangat rentan dan jika tidak mendapat perhatian mengakibatkan depresi yang berkepanjangan.

"Lalu di Jawa Timur ini kita juga harapkan ada kebijakan yang sangat berpihak agar ibu-ibu yang sedang hamil dan melahirkan, mendapatkan pelindungan yang sangat maksimum. Sehingga bisa mencegah mereka dari hal-hal yang tidak kita inginkan, seperti kondisi depresi pasca-melahirkan," kata Mbak Luluk.

"Dan itu banyak sekali yang dialami oleh perempuan yang melahirkan. Dan itu yang menjadi salah satu penyebab kenapa derajat kesehatan ibu yang hamil dan melahirkan itu di titik yang paling rendah, dan akhirnya kasus-kasus kematian ibu dan anak pasca melahirkan itu juga masih sangat tinggi di Jawa Timur," lanjutnya.

Mantan Ketua Umum Kopri PB PMII ini menginginkan ada peraturan daerah yang pro mengentaskan kasus-kasus yang menimpa perempuan dan anak.

Baca Juga:Hasil Survei Pilgub Jatim: Pasangan Luluk-Lukmanul Terpaut Jauh dari 2 Pesaingnya

Legacy yang memihak perlindungan anak dan perempuan sangat dibutuhkan, sehingga implementasinya lebih masif serta menjawab persoalan dengan konkret.

"Maka kita harapkan bahwa di Jawa Timur ini akan ada perda, akan ada pergub yang bisa memastikan bahwa semua produk undang-undang yang sudah kita hasilkan di DPR RI bisa dilaksanakan dengan baik di level Jawa Timur," kata dia.

Pihaknya juga mendorong kegiatan kampanye yang sama di setiap daerah kabupaten/kota se-Jatim. Kegiatan tersebut sebagai bentuk gebrakan solidaritas, menyadarkan semua pihak bahwa kasus yang menyasar kaum rentan ini merupakan masalah bersama, atau Mbak Luluk sering menyebutnya masalah 'Kekitaan'.

"Karena ini tentang kita semua yang namanya perempuan, anak bukan hanya urusan perempuan tetapi ini adalah urusan warga bangsa, urusan suami, urusan laki-laki, urusan semua warga," tandas Mbak Luluk.

Cita-cita Indonesia Emas akan cepat terealisasi manakala kasus-kasus yang menimpa perempuan dan anak tertangani dengan baik.

"Bahwa Jawa Timur Emas itu hanya mungkin kalau dia tumbuh dari keluarga yang bahagia, keluarga yang sejahtera, dari ibu yang juga bahagia dan sejahtera lahir batin, yang jauh dari situasi yang membahayakan," ucapnya.

Kontributor : Yuliharto Simon Christian Yeremia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini