Nahas, Petani Bojonegoro Tewas Terkena Sabitnya Sendiri

Nasib nahas menimpa seorang petani berinisial SND, warga Desa Ngrejeng, Kecamatan Purwosari, Bojonegoro.

Baehaqi Almutoif
Selasa, 22 Oktober 2024 | 18:27 WIB
Nahas, Petani Bojonegoro Tewas Terkena Sabitnya Sendiri
Ilustrasi celurit (Unsplash.com Aleksey Oryshchenko)

SuaraJatim.id - Nasib nahas menimpa seorang petani berinisial SND, warga Desa Ngrejeng, Kecamatan Purwosari, Bojonegoro. Pria 50 tahun tersebut tewas tertimpa sabitnya yang dipegang saat hendak pulang dari sawahnya.

Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (21/10/2024) pagi. Korban sempat meminta tolong sebelum akhirnya tewas diduga karena kehabisan darah.

Kapolsek Purwosari Iptu Subeki menceritakan kronologi kejadian. Ketika itu korban dalam perjalanan pulang dari sawahnya menggunakan sepeda motor. Di tangan kirinya memegang sabit.

“Saat itu korban melewati jalan sawah atau jalan usaha tani (JUT) yang terbuat dari beton cor,” ujar Iptu Subeki dikutip dari Blokbojonegoro.com--jaringan Suara.com.

Baca Juga:Survei Pilbup Bojonegoro 2024: Wahono-Nurul Azizah Makin Kokoh

Nahas, ketika melintas di jalan cor itu, ban motor korban selip di sela-sela beton. Motor yang dikendarai oleh dan SND terjatuh ke persawahan. Sabit yang dibawanya menancap di paha sebelah kiri.

“Tangan kiri korban memegangi sabit (kebiasaan korban) dan saat jatuh sabit tersebut mengenai paha kiri bagian dalam hingga luka robek kurang lebih sepanjang 17 sentimeter,” katanya.

Dia mengatakan, sebelum meninggal dunia korban sempat berteriak meminta tolong. Namun ketika warga mendekat, korban tergeletak lemas dengan kaki berlumuran darah.

Diduga urat nadi besarnya terputus hingga membuatnya lemas kehabisan darah. “Jadi korban jatuh karena ban sepeda motornya ngerel atau terjepit sambungan tengah jalan cor,” bebernya.

Kejadian tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Purwosari. Tim Inafis Polres Bojonegoro dan tim dokter dari Puskesmas Purwosari telah mendatangi TKP untuk memeriksa korban.

Baca Juga:Suhu Bojonegoro Terpanas Kedua di Jatim, Nomor Satu Kabupaten Mana?

“Namun, keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan meminta untuk tidak dilakukan autopsi. Selanjutnya jenazah korban kami serahkan kepada ahli warisnya untuk dimakamkan,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini