Dua Suami Siri di Bojonegoro Rebutan Istri Berujung Pembacokan

Peristiwa berdarah terjadi di Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Bojonegoro. Dua suami siri rebutan istri berujung pembacokan.

Baehaqi Almutoif
Selasa, 29 Oktober 2024 | 09:47 WIB
Dua Suami Siri di Bojonegoro Rebutan Istri Berujung Pembacokan
Ilustrasi pembacokan. [Ist]

SuaraJatim.id - Peristiwa berdarah terjadi di Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Bojonegoro. Dua suami siri rebutan istri berujung pembacokan.

Dua orang terluka dalam kejadian tersebut, yakni JMG (66) dan SGT, selaku perempuan yang jadi istri siri.

Kejadian tersebut bermula saat terduga pelaku pembacokan SDR (66) menikah siri dengan SGT.

Namun, SGT dikabarkan menikah siri lagi dengan JMG pada Kamis (24/10/2024). "Pengakuan Pak SDR ini, dia tidak tahu kalau Bu SGT ini nikah lagi siri dengan korban JMG,” ungkap Kades Mojodelik, Yuntik Rahayu dikutip dari BlokBojonegoro--partner Suara.com, Senin (28/10/2024).

Baca Juga:Langkah KPU Bojonegoro Usai Kisruh di Debat Perdana Pilkada 2024

Keterangan berbeda disampaikan SGT. Yuntik menyebut, sudah meminta izin kepada SDR untuk menikah lagi dengan JMG.

Akhirnya pada Minggu (27/10/2024) malam ketiga orang tersebut bertemu, yaitu SGT, SDR, dan JMG.

"Saat ketiganya bertemu malam itu tidak terjadi pertengkaran, dan pak SDR itu pulang, tapi pas tengah malam (Senin, 28/10/2024) sekitar pukul 01.00 WIB, Pak SDR itu keluar rumah bawa arit (sabit) terus membacok Bu SGT dan Pak JMG, mungkin karena nggak terima atau cemburu,” katanya.

Akibatnya, SGT mengalami luka bacok memanjang pada area perut, leher, dan beberapa titik bacokan di tangan. Sedangkan JMG terluka di tangan saat menangkis sabetan sabit.

Usai kejadian berdarah tersebut terduga pelaku dicari banyak orang. Sementara itu, SDR pulang ke rumahnya dan mengatakan kepada anaknya telah membacok orang. Tak lama kemudian menuju ke rumah kepala desa yang memang tidak jauh.

Baca Juga:Nahas, Petani Bojonegoro Tewas Terkena Sabitnya Sendiri

"Beberapa saat setelah saya bangun, suami saya ketika itu saya suruh menunggu di rumah Pak SDR (terduga pelaku) karena takutnya dikeroyok massa, situasi saat itu kan Pak SDR ini dicari oleh banyak orang dan para pemuda,” jelasnya.

Yuntik mengungkapkan, terduga pelaku sudah mengakui perbuatannya dan membenarkan jika bersalah.

"Tiga orang yang terlibat kejadian umurnya sama-sama tuanya,” kata Yuntik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini