5 Mitos Paling Menyeramkan tentang Ular Weling, Kenapa Tidak Boleh Dibunuh?

Ular Weling di Jawa dipercaya membawa pertanda mistis. Mitosnya meliputi balas dendam jika dibunuh, makhluk gaib, pengingat janji, pertanda kehilangan, dan kesialan.

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 20 Juni 2025 | 14:05 WIB
5 Mitos Paling Menyeramkan tentang Ular Weling, Kenapa Tidak Boleh Dibunuh?
Ilustrasi mitos tentang Ular Weling. [Dok Suara.com/AI]

SuaraJatim.id - Dalam kepercayaan masyarakat tradisional Jawa, Ular Weling bukan sekadar ular berbisa dengan warna mencolok. Ia diyakini membawa berbagai pertanda mistis yang bisa mempengaruhi kehidupan seseorang.

Meski ilmu pengetahuan modern memandangnya dari sudut pandang medis, masyarakat masih banyak yang meyakini mitos-mitos yang melekat kuat pada ular ini.

Dilansir dari YouTube Moxer TV, berikut 5 mitos paling menyeramkan tentang Ular Weling yang masih dipercaya hingga kini.

1. Dibunuh? Siap-Siap Dikejar Pasangannya!
Salah satu mitos yang paling dikenal adalah tentang bahaya membunuh Ular Weling. Konon, ular ini hidup berpasangan, dan jika salah satunya dibunuh, pasangannya akan mencarinya sampai ketemu bukan untuk berduka, tapi untuk membalas dendam.

Baca Juga:Gubernur Khofifah Apresiasi Budayawan Pejuang Peradaban, Tinjau Pembangunan Museum Reog Ponorogo

Bayangkan jika kamu membunuh seekor Ular Weling, lalu beberapa hari kemudian kamu merasa terus diikuti, mimpi buruk, atau bahkan mengalami kecelakaan. Dalam kepercayaan Jawa, itu adalah bentuk "balas dendam" dari pasangannya yang kehilangan. Tak heran banyak orang yang lebih memilih mengusir daripada membunuh ular ini.

2. Bukan Makhluk Biasa, Tapi Hasil Kejadian Gaib
Mitos berikutnya menyebutkan bahwa Ular Weling bukanlah makhluk biasa. Masyarakat percaya bahwa ular ini adalah makhluk "kejadian" artinya bukan hanya binatang, melainkan entitas hasil campur tangan kekuatan gaib.

Keyakinan ini membuat banyak orang memperlakukan Ular Weling dengan penuh hati-hati dan hormat. Mereka tak sembarangan menangkap, mengusir, apalagi membunuhnya. Karena dipercaya sebagai makhluk kejadian, kehadiran Ular Weling di suatu tempat bisa membawa pertanda gaib tertentu, baik positif maupun negatif.

3. Pengingat Janji yang Terlupakan
Menariknya, dalam bahasa Jawa, kata "weling" berarti "pengingat". Maka tak sedikit orang percaya bahwa munculnya Ular Weling adalah tanda bahwa ada janji atau amanah yang belum ditunaikan.

Misalnya, seseorang pernah berjanji untuk membayar utang, memenuhi nazar, atau menyelesaikan urusan penting tapi dilupakan. Kemunculan Ular Weling dipercaya sebagai bentuk “peringatan” dari alam semesta. Dalam kondisi ini, masyarakat dianjurkan untuk introspeksi dan menunaikan apa yang tertunda, agar tidak mendapatkan musibah.

Baca Juga:Gubernur Khofifah: Wujudkan Ketahanan Pangan dan Zero Stunting di Jatim Lewat Pasar Murah

4. Pertanda Akan Kehilangan Anggota Keluarga
Di antara semua mitos, ini mungkin yang paling menyesakkan. Ular Weling yang masuk rumah dipercaya sebagai isyarat bahwa akan ada kehilangan dalam keluarga.

Namun, kehilangan di sini tak selalu berarti kematian. Bisa juga berarti seseorang akan pergi jauh, misalnya merantau, pindah kota, atau ada konflik yang memisahkan. Yang jelas, mitos ini membuat banyak orang merasa khawatir jika tiba-tiba menemukan Ular Weling di dalam rumah.

Sebagian masyarakat akan langsung menggelar doa atau selamatan kecil untuk “menolak bala” agar pertanda tersebut tidak menjadi kenyataan.

5. Tanda Kesialan dan Larangan Melakukan Sesuatu
Masyarakat Jawa juga percaya bahwa kehadiran Ular Weling merupakan pertanda sial atau larangan untuk melakukan sesuatu. Misalnya, jika seseorang hendak bepergian jauh lalu melihat Ular Weling di jalan atau halaman rumah, maka ia disarankan untuk menunda perjalanan.

Begitu pula ketika hendak memulai pekerjaan penting atau menggelar acara besar. Jika tiba-tiba muncul Ular Weling, itu dianggap sebagai isyarat bahwa ada yang tidak beres. Maka banyak orang yang membatalkan rencana atau menunda kegiatan demi menghindari risiko yang lebih besar.

Kenapa Mitos Ini Tetap Bertahan?

Meski zaman sudah modern, mitos Ular Weling tetap hidup di tengah masyarakat. Sebab, mitos bukan hanya soal benar atau salah, tapi juga refleksi dari kebijaksanaan lokal dan cara masyarakat menjaga harmoni dengan alam.

Bagi sebagian orang, percaya pada mitos Ular Weling adalah bentuk penghormatan terhadap leluhur dan alam. Mereka tidak ingin bersikap angkuh terhadap sesuatu yang tak sepenuhnya bisa dijelaskan dengan logika.

Apakah kamu pernah melihat Ular Weling? Percaya atau tidak, mitos-mitos ini tetap menjadi bagian dari kebudayaan lokal yang kaya makna. Terlepas dari kepercayaan pribadi, tidak ada salahnya untuk tetap waspada dan menghormati setiap isyarat dari alam.

Karena bisa jadi, seekor ular bukan hanya hewan biasa tapi juga pesan tak kasat mata yang menunggu untuk dipahami.

Kontributor : Dinar Oktarini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak