- Alvi Maulana ditangkap karena mutilasi pacarnya.
- Motifnya sakit hati karena dendam dan ekonomi.
- Jasad korban ditemukan terpotong jadi 66 bagian.
SuaraJatim.id - Kasus pembunuhan disertai mutilasi yang menggemparkan warga Surabaya dan Mojokerto akhirnya terungkap.
Polisi berhasil meringkus Alvi Maulana (24), seorang pria asal Labuhanbatu, Sumatera Utara, yang diduga kuat sebagai pelaku di balik aksi keji terhadap kekasihnya sendiri, TAS (25).
Pelaku ditangkap tanpa perlawanan di kamar kosnya yang berlokasi di kawasan Lidah Wetan, Surabaya, pada Minggu (7/9/2025) dini hari.
Penangkapan ini menjadi puncak dari penyelidikan intensif setelah penemuan potongan tubuh manusia yang menggegerkan warga.
Baca Juga:Driver Online Demo di Surabaya Hari Ini, Hindari Jalan-jalan Berikut
Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama, mengonfirmasi bahwa hubungan asmara menjadi latar belakang pembunuhan sadis ini. Motif utama yang mendorong Alvi melakukan perbuatan kejinya adalah sakit hati.
“Pacar. Karena sakit hati,” kata Fauzy saat dikonfirmasi.
Lebih jauh, motif sakit hati tersebut ternyata dipicu oleh akumulasi kekesalan yang membara dan tekanan ekonomi.
Dikutip dari beritajatim.com, pelaku merasa kesal karena korban diduga kerap membanding-bandingkannya dengan pria lain.
Selain itu, Alvi juga merasa tertekan dengan permintaan uang dari korban untuk kebutuhan gaya hidup yang dianggapnya berlebihan.
Baca Juga:Viral Driver Ojol Bawa Penumpang sambil Kerjakan Tes Toeic, Warganet: Gokil
Puncak kekesalan pelaku terjadi saat korban mengancam akan menyebarkan hubungan mereka kepada istri sah pelaku jika keinginannya tidak dipenuhi.
Kombinasi antara amarah, cemburu, dan tekanan ekonomi inilah yang diduga menjadi pemicu utama aksi nekat Alvi.
Kronologi Aksi Keji dan Penemuan Jasad
Menurut keterangan polisi, korban TAS, yang merupakan warga Lamongan, dihabisi nyawanya di kamar kos pelaku di Surabaya.
Setelah meninggal dunia, pelaku dengan tega memotong-otong tubuh korban menjadi 66 bagian.
Untuk menghilangkan jejak, Alvi kemudian membuang potongan-potongan tubuh kekasihnya itu ke berbagai lokasi.
Salah satu lokasi pembuangan yang menjadi titik terang pengungkapan kasus ini adalah di kawasan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Kasus ini pertama kali terungkap setelah warga menemukan telapak kaki manusia yang sudah membusuk di semak-semak kawasan Dusun Pacet Selatan, Desa Sendi, Kecamatan Pacet, pada Sabtu (6/9/2025).
Temuan mengerikan itu langsung dilaporkan ke pihak berwajib, yang kemudian menyisir lokasi dan menemukan bagian tubuh lainnya, termasuk jaringan otot dan kulit kepala dengan rambut hitam lurus.

Sosok Pelaku Dikenal Pendiam
Di lingkungan tempat tinggalnya, Alvi Maulana yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi ojek online dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan pendiam. Hal ini diungkapkan oleh Ketua RT setempat, Heru Rusbiantoro.
Heru menyebut Alvi baru menghuni kamar kos tersebut selama kurang lebih lima bulan. Selama itu, interaksinya dengan warga sekitar sangat minim.
“Orangnya pendiam. Bahkan pas saya minta kelengkapan datanya, dia selalu menunda,” ujarnya.
Keterangan ini menggambarkan kontrasnya kepribadian pelaku yang tenang di luar dengan perbuatannya yang luar biasa sadis.
Penangkapan Alvi Maulana dibenarkan oleh Kapolsek Lakarsantri, Kompol Sandi Putra. Saat ini, kasus tersebut sepenuhnya ditangani oleh Satreskrim Polres Mojokerto untuk pendalaman lebih lanjut.
Pihak kepolisian dijadwalkan akan menggelar konferensi pers pada hari Senin untuk membeberkan detail kasus ini kepada publik.
Banjir Komentar Netizen
Informasi mengenai penangkapan Alvi Maulana yang diunggah oleh akun Instagram @nyinyir_update_official sontak dibanjiri komentar warganet. Banyak yang tidak habis pikir dengan tindakan pelaku yang begitu keji terhadap orang yang dicintainya.
"Sakit hati kok ngilangin nyawa orang, ngeri banget. Semoga dihukum seberat-beratnya," tulis seorang netizen di kolom komentar.
"Pendiam tapi kelakuannya kayak iblis. Penampilan luar emang gak bisa jadi jaminan," timpal warganet lainnya.
"Ya Allah, 66 bagian? Itu motongnya gimana? Manusia apa bukan sih ini orang," komentar lainnya, menunjukkan rasa ngeri dan syok atas detail kasus tersebut.