Menguak Asal-usul Kata 'Jancuk' dari Umpatan Tabu Jadi Simbol Keakraban Arek Suroboyo

Asal-usul kata "Jancuk" beragam, dari nama tank Belanda hingga serapan bahasa. Maknanya bergeser dari umpatan kasar menjadi simbol keakraban khas Jawa Timur.

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 12 September 2025 | 10:50 WIB
Menguak Asal-usul Kata 'Jancuk' dari Umpatan Tabu Jadi Simbol Keakraban Arek Suroboyo
Tank Belanda bernama Jan cox disebut-sebut menjadi awal mula munculnya istilah Jancuk. [TikTok/Ibnu Hamied]
Baca 10 detik
  • Asal-usul 'Jancuk' punya banyak versi.
  • Berasal dari nama tank Belanda 'Jan Cox'.
  • Makna bergeser dari umpatan jadi keakraban.

SuaraJatim.id - Siapa yang tak kenal kata "Jancuk"? Bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya di Surabaya dan sekitarnya, kata ini begitu lekat dalam percakapan sehari-hari.

Meski seringkali dianggap sebagai umpatan kasar dan vulgar, "Jancuk" telah mengalami pergeseran makna yang kompleks, menjelma menjadi identitas budaya, simbol keakraban, hingga ekspresi beragam emosi.

Lantas, dari manakah sebenarnya asal-usul kata yang fenomenal ini? Sejarahnya ternyata diselimuti berbagai versi dan teori yang menarik untuk ditelusuri.

Dari medan perang hingga serapan bahasa asing, jejak "Jancuk" menunjukkan betapa dinamisnya sebuah bahasa berkembang dalam masyarakat.

Baca Juga:Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi

Salah satu teori paling populer mengaitkan "Jancuk" dengan masa perjuangan kemerdekaan di Surabaya.

Konon, para pejuang arek-arek Suroboyo kerap meneriakkan nama "Jan Cox" setiap kali melihat tank M3A3 Stuart milik Belanda melintas.

Tank yang ditakuti itu memiliki tulisan "Jan Cox" di badannya, yang diduga merujuk pada seorang pelukis Belanda.

Karena rasa benci dan kesal, seruan "Awas ada Jan Cox!" lama-kelamaan berubah menjadi umpatan "Jancuk".

Namun, kebenaran teori ini diragukan sebagian pihak yang menyebut foto tank tersebut sebenarnya diambil di Garut, bukan Surabaya.

Baca Juga:DPRD Jatim Sentil Anggaran Gizi: Masih Banyak Ketimpangan

Teori lain menyebutkan kata ini merupakan serapan dari bahasa Belanda lainnya, yakni "yantye ook" yang berarti "kamu juga".

Istilah ini populer di kalangan remaja Indo-Belanda pada era 1930-an dan kemudian diserap dengan pelafalan lokal.

Ada pula yang menduga asalnya dari era pendudukan Jepang, dari kata "sudanco" yang berarti "ayo, cepat!" dan sering diteriakkan kepada para pekerja romusha.

Karena diucapkan dengan nada paksaan, kata ini kemudian diplesetkan menjadi "dancok".

Dari Makna Seksual Menjadi Ekspresi Multiguna

Secara etimologi dalam bahasa Jawa, "Jancuk" atau "Jancok" diyakini berasal dari kata dasar "encuk" yang berarti bersetubuh atau bersenggama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak