-
Hujan deras sebabkan Sungai Cora Menjangan meluap dan merendam rumah warga Situbondo.
-
Banjir Situbondo rendam 21 rumah dengan ketinggian air 50 cm.
-
BPBD Situbondo lakukan asesmen dan imbau warga waspada cuaca ekstrem.
SuaraJatim.id - Sebanyak 21 rumah warga terdampak akibat luapan Sungai Cora Menjangan di Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur (Jatim). Peristiwa itu terjadi pada Minggu (14/12/2025).
Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Situbondo, Puriyono, menyampaikan bahwa banjir Situbondo dipicu intensitas hujan deras yang membuat debit Sungai Cora Menjangan meningkat drastis hingga akhirnya meluap dan menggenangi permukiman warga.
"Air Sungai Cora Menjangan di desa itu meningkat dan meluap membanjiri rumah warga di dua dusun," kata Puriyono, Senin (15/12/2025).
Puriyono menjelaskan, banjir Situbondo berdampak pada rumah warga yang tersebar di Dusun Selatan dan Dusun Tenggara, Desa Bantal. Air luapan sungai bercampur lumpur masuk ke dalam rumah dengan ketinggian mencapai 40 hingga 50 sentimeter, sehingga menyebabkan aktivitas warga sempat terganggu.
Menurutnya, material lumpur terbawa arus banjir dan mengendap di dalam rumah warga. Setelah beberapa jam, air berangsur surut dan warga setempat langsung bergotong royong melakukan pembersihan lingkungan.
"Puluhan rumah warga terdampak banjir luapan air sungai tersebut rata-rata dipenuhi lumpur, karena banjir membawa material lumpur," kata Puriyono.
BPBD Kabupaten Situbondo bersama anggota Pusdalops dan Tim Reaksi Cepat (TRC) langsung turun ke lokasi untuk melakukan penanganan awal. Tim melakukan asesmen guna mendata jumlah rumah terdampak serta mengidentifikasi potensi kerusakan akibat banjir Situbondo tersebut.
Selain penanganan darurat, BPBD juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan. Kondisi cuaca ekstrem berupa hujan berintensitas tinggi dan angin kencang dinilai masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Situbondo dalam beberapa waktu ke depan.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman atau potensi terjadinya bencana, mengingat cuaca ekstrem angin kencang dan hujan intensitas tinggi kerap terjadi di Situbondo," kata Puriyono.
Hingga saat ini, BPBD Kabupaten Situbondo terus memantau perkembangan kondisi sungai dan cuaca guna mengantisipasi kemungkinan banjir Situbondo susulan. (Antara)