
SuaraJatim.id - Polisi telah memeriksa Katimun, tokoh agama di Desa Watubonang, Ponorogo, Jawa Timur terkait isu datangnya kiamat yang mengakibatkan puluhan warga sekitar perkampungan itu meninggalkan rumahnya masing-masing ke sebuah pondok pesantren di Malang.
Kepada polisi, Katimun menyangkal tentang pernyataan kiamat sudah dekat dan terjadi yang pertama di desanya. Dia pun mengklariffikasi, ucapan yang disampaikan kepada para jamaahnya tentang tanda-tanda akhir zaman.
“Salah satunya mencairnya es di kutub utara dan bencana tanah longsor maupun banjir,” Kapolres Ponorogo AKBP Radiant menirukan pernyataaan Katimun, Jumat (15/3/2019).
Hasil penyelidikan isu kiamat ini, tercatat ada sebanyak 61 jiwa yang menetap di sebuah pondok pesantren di Malang. Mereka berangkat dalam dua tahap, yang pertama dipimpin oleh Katimun sebanyak 19 KK dan yang kedua dipimpin oleh Mohammad Said sebanyak 2 KK.
Baca Juga: Ini Dia 4 Nama yang Ditangkap KPK, Salah Satunya Romahurmuzy
“Jadi totalnya itu ada 61 jiwa. Dan semuanya itu ada di pondok,” kata Kapolres.
Selain itu, 61 warga yang ke Malang itu untuk mengikuti program mondok triwulanan yaitu rojab, ruah dan ramadan. Untuk perbekalan selama menetap di ponpes tersebut, para warga sampai ada yang menjual aset-asetnya.
“Nah para jamaah ini yang berinisiatif untuk mengikuti Katimun ke pondok di Malang,” pungkasnya.
Sebelumnya, Polres Ponorogo terus menindak lanjuti kabar tentang 52 warga Desa Watu Bonang Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo yang pergi dari desanya. Mereka dimungkinkan meninggalakan desa sejak sebulan yang lalu, hingga rombongan terakhir pada Sabtu (9/3/2019) lalu. Pergi ke salah satu pondok pesantren di Kecamatan Kesambon, Kabupaten Malang.
“Kami intinya memang membenarkan sebagian warga Desa Watu Bonang pergi ke salah satu pondok pesantren di Malang,” kata Kapolres Ponorogo, AKBP Radiant, Kamis (14/3/2019).
Baca Juga: Hasil Drawing Perempat Final Liga Europa: Arsenal Tantang Napoli
Namun informasi dari Malang, warga Ponorogo yang ada di Pondok tersebut berjumlah 42 orang. Sedangkan kalau dari Ponorogo yang berangkat 52 orang.
"Ini masih akan dikonfirmasi kebenarannya. Apakah 52 orang itu semuanya pergi ke Malang atau tidak,” katanya.
Berita Terkait
-
Bantah Keluarkan Fatwa Kiamat, Pengasuh Ponpes Ini Sampaikan Klarifikasi
-
Polisi Klaim Apartemen Kebagusan City Nihil Praktik Prostitusi
-
KPU Pernah Diretas Pemuda 17 Tahun, Begini Ceritanya
-
Baru 4 Hari Dibentuk, Tim Bandit Polda Metro Ringkus 186 Penjahat Jalanan
-
Tusuk Penumpang Saat Duduk di Halte Busway, Sudirman Ditetapkan Tersangka
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
Oh Nasibmu MU: Tak Pernah Kalah, Sekali Tumbang Justru di Laga Final
-
Tottenham Hotspur Juara Liga Europa, Akhiri 17 Tahun Puasa Gelar
-
5 Rekomendasi Skincare Wardah Terbaik, Bahan Alami Aman Dipakai Sehari-hari
-
Mau Masuk SMA Favorit di Sumsel? Ini 6 Jalur Pendaftaran SPMB 2025
-
Mobilnya Dikritik Karena Penuh Skandal, Xiaomi Malah Lapor Warganet ke Polisi
Terkini
-
Gubernur Khofifah Luncurkan SPMB Berbasis AI Jenjang SMAN/SMKN: Objektif, Transparan, Berkeadilan
-
Klaim Sekarang! Link Saldo DANA Kaget Sudah Dibuka, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Sempat Banyak Kendala, Pencarian 6 Korban Longsor Trenggalek Dilanjutkan
-
Bukan Sekadar Peringatan, Hari Kebangkitan Nasional Punya Pesan Rahasia untuk Surabaya
-
Ribuan Ojol Penuhi Jalanan Surabaya, Program Hemat Dinilai Rugikan Mitra