Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Minggu, 21 April 2019 | 20:17 WIB
Ilustrasi TPS. [siara.com/ Ummi Hadyah Saleh]

SuaraJatim.id - Kesalahan pada penghitungan hasil pencoblosan di Pemilu 2019 diduga terjadi di dua TPS di Blitar, Jawa Timur. Dengan demikian, jumlah suara membengkak hampir dua kali jumlah DPT di dua TPS tersebut.

Ketua Bawaslu Kabupaten Blitar Hakam Sholahuddin mengatakan, pihaknya menemukan dugaan adanya kesalahan cara menghitung jumlah suara pada tiap lembar surat suara pemilu legislatif di dua TPS di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar.

"Jadi rata-rata pemilih mencoblos caleg dan logo parpol. Pada saat penghitungan hasil oleh KPPS, surat suara yang dicoblos caleg dan parpol dihitung dua suara, seharusnya satu," ujar Hakam kepada wartawan di kantornya, Minggu (21/4/2019).

Kesalahan cara menghitung hasil pemungutan suara itu, lanjutnya, terjadi di TPS 10 dan TPS 16. Kesalahan tersebut mengakibatkan pembekakan suara di kedua TPS tersebut.

Baca Juga: Menperin: Usai Pemilu 2019 Investasi di Indonesia Bakal Mengalir

Hakam mencontohkan, di TPS 10 dengan jumlah DPT 213 pemilih dikurangi 33 pemilih tidak menggunakan hak suaranya sehingga total menjadi 180 pemilih.

Namun kata dia, di TPS tersebut jumlah suara untuk caleg DPR RI dari empat partai politik (parpol) saja totalnya ada 254 suara.

Untuk surat suara DPR RI di TPS 10, lanjutnya, PKB memeroleh 151 suara, Gerindra 48 suara, Golkar 4 suara, PDIP 51 suara, sehingga jika ditotal menjadi 254 suara.

"Itu baru empat parpol, belum ditambah parpol lain. Harusnya kan suara tidak akan melebihi jumlah DPT 180 pemilih tadi," ujar Hakam.

Hingga berita ini ditulis, pihak Bawaslu masih terus meneliti kesalahan hitung di dua TPS tersebut.

Baca Juga: Pemilu 2019, Trafik Layanan Data Telkomsel Melonjak, Tertinggi di Sumbar

Hitung ulang hasil pileg di dua TPS

Load More