SuaraJatim.id - Aksi tiup peluit bersama dilakukan puluhan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jember (Unej) di Jember, Jawa Timur, saat menggelar aksi menolak pelecehan seksual oleh oknum dosen kampus tersebut.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa mendatangi sejumlah kampus seperti Fakultas Ekonomi, Hukum dan FISIP untuk menggalang dukungan menolak pelecehan seksual, Kamis (2/5/2019).
Negosiator aksi Nurhidayati mengatakan kasus pelecehan seksual di lingkungan kampus tersebut terjadi pada dua mahasiswi FIB bernama samaran Ruri dan Dinar.
"Kami mendorong sivitas akademika dan pemangku kebijakan untuk mengawal tuntas kasus itu," katanya seperti dilansir Berita Jatim - jaringan Suara.com.
Menurutnya, kasus ini sudah tertimbun berbulan-bulan tanpa ada kejelasan.
"Terutama dari kementerian untuk memberi sanksi tegas," katanya.
Massa mahasiswa menuntut adanya partisipasi aktif semua pihak untuk merumuskan regulasi yang bisa mencegah pelecehan maupun kekerasan seksual.
"Ini sangat meresahkan, karena lingkungan akademis yang seharusnya menjadi wadah lahirnya sivitas berintelektual dan mempunya mentalitas baik, tapi malah jadi sarang predator seksual," kata Nurhidayati.
Menurut Nurhidayati, Dekanat FIB sudah merekomendasikan penyelesaian persoalan ke Rektorat Unej. Rektorat juga sudah mengakomodasi tuntutan tersebut dengan melayangkan surat ke Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Namun, pihak kementerian terbentur Undang-Undang Aparatur Sipil Negara.
Baca Juga: Korban Pelecehan Seksual di Kereta Temui Pihak PT KAI, Ini Hasilnya
Mahasiswa berharap, selain ada sanksi terhadap oknum dosen yang jadi pelaku, ada pendampingan untuk penyembuhan trauma korban.
"Kita tidak bisa hanya berorientasi pada pelaku yang dipidanakan, tapi juga mengembalikan kehidupan korban sebelum dilecehakn. Diduga korban sempat hendak melakukan bunuh diri," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Dianggap Dukung Pelecehan, Ustaz Ini Disemprot Politikus Wanita
-
Korban Pelecehan Seksual di Kereta Temui Pihak PT KAI, Ini Hasilnya
-
Pelaku Pelecehan Seksual di MRT Akan Diseret ke Ranah Hukum
-
Budaya Victim Blaming, Sederet Kasus Pelecehan Seksual yang Salahkan Korban
-
Aksi Pelecehan Kembali Terjadi di Kereta, Psikolog: Stop Salahkan Korban
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Bandara Dhoho Kediri Hidup Lagi, DPRD Jatim Sambut Optimisme Baru
-
Cek Kesehatan Gratis Bisa Dilakukan Kapanpun, DPRD Jatim: Harus Jadi Gaya Hidup
-
Pengangguran Terbuka Jatim Turun 3,88 Persen, Gubernur Khofifah: Bukti Ekonomi Tangguh dan Inklusif
-
KPK Geledah Ruang Bupati Ponorogo, Usut Suap Jabatan dan Proyek RSUD
-
Jatim Sabet Indonesia Kita Awards, Gubernur Khofifah: Desa Mandiri Jadi Penggerak Ekonomi Daerah